Banyumas Raya
JAKARTA, – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pandangan masyarakat tentang mudik ke Lampung harus diubah.
Selama ini, banyak masyarakat yg takut melakukan penyeberangan ke Lampung pada malam hari.
Tentu saja alasannya karena aspek keamanan. Menyeberang ke Lampung pada malam hari dinilai rawan terjadi tindakan kriminal.
Baca juga: Kapolri: Kalau Tidak Bisa Atasi Begal, Kapolresnya yg Saya Begal…
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setyadi menyatakan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku masih ada stereotipe lama masyarakat di Jabodetabek yg mulai pulang ke Lampung. Menurut mereka, Lampung adalah daerah yg tak aman.
“Mereka masih memakai pola seperti itu,” kata Budi di Posko Nasional Angkutan Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (11/6/2018).
Menurut Budi, Kapolda Lampung sudah menjamin keamanan penyeberangan selama arus mudik dan arus balik Lebaran. Jaminan keamanan tersebut harus disampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Kemendagri: Libur Lebaran, Layanan Pengurusan E-KTP dan Dokumen Kependudukan Tetap Buka
Dengan demikian, mulai terjadi perubahan perilaku masyarakat. Kalau tidak, maka masyarakat mulai terus-menerus takut bagi melakukan penyeberangan pada malam hari yg akibatnya terjadi antrean panjang.
“Kalau telah menjamin, sampaikan di media sehingga masyarakat berubah perilakunya,” tutur Budi.
Budi pun menyatakan, layanan transportasi darat di Lampung buat masyarakat yg menyeberang di malam hari pun telah dipastikan. Terkait hal ini, telah dikerjakan imbauan kepada Kadishub setempat.
Baca juga: Ini Instruksi Kapolri Antisipasi 4 Titik Kemacetan di Jateng
Secara terpisah, Tito menyatakan sudah menginstruksikan segala kepala polres di Provinsi Lampung bagi memberantas begal yg meresahkan warga dan para pemudik yg melintasi wilayah Lampung.
“Saya minta semua Kapolres bisa mengatasi perkara pembegalan ini, kalau tak dapat atasi begal, maka kapolresnya yg aku begal. Paham kan maksud saya?” ujar Tito ketika ditemui usai kunjungan ke areal Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Tito dulu meminta para kapolres dan jajarannya membuat tim khusus bagi mewujudkan hal tersebut.
“Kapolres seluruh harus untuk tim khusus, tangkapin dahulu mereka, kalau tak tempel mereka, kalau masih belum mampu juga, silakan minta bantuan Kapolda buat menurunkan anggotanya yg bersenjata guna atasi begal ini,” tambahnya.
Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com