Banyumas Raya
JAKARTA, – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan empat aspek terkait Pemilihan Umum ( pemilu).
Empat aspek tersebut dinilainya merefleksikan pemilu sebagai proses berjalannya demokrasi bagi pembangunan bangsa.
Tjahjo mengungkapkan hal tersebut ketika memberikan kuliah umum kepada para murid akademisi kepolisian di Auditorium Mutiara, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Baca juga: Soal People Power, Mendagri Minta Tak Ada Ajakan Perbuatan Melawan UU
Dari segi politik, pemilu menjadi pengukur keberhasilan pemerintah membangun iklim demokrasi.
“Ada aspek politis, ini penting, keberhasilan pemilu yaitu tolok ukur keberhasilan pemerintah, termasuk pemerintah pusat dan daerah, penyelenggara pemilu dalam membangun kehidupan demokrasi di daerah dan nasional,” kata Tjahjo.
Kemudian, dari aspek hukum, pemilu yaitu landasan yuridis terpilihnya pemimpin negara oleh rakyat secara sah.
Baca juga: H-13 Pencoblosan, Mendagri Ingatkan Publik Gunakan Hak Pilih
Berikutnya adalah aspek sosial budaya. Menurutnya, pemilu harus menjadi ajang pendidikan untuk publik agar berpikir rasional.
“Aspek sosial budaya, bagaimana pemilu ini harus mampu dijadikan ajang pendidikan politik sekaligus bagian dari pendidikan pemilih,” ujarnya.
Selain itu, pemilu dinilainya juga harus menjadi ajang untuk para kandidat buat kampanye yg bermartabat dan saling adu gagasan.
Baca juga: Beri Kuliah Umum, Mendagri Ungkap 3 Hal Krusial Setelah Pencoblosan
Terakhir, Tjahjo juga menyebutkan bahwa pemilu juga harus berjalan aman dan damai sehingga roda pemerintahan dan pelayanan untuk masyarakat tak terganggu.
Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com