Beredar infografis Konsorsium judi 303. Diketahui Konsorsium judi 303 ini ramai jadi bahasan publik setelah Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
Baru-baru ini telah muncul infografis baru soal Konsorsium judi 303 yang mencatut nama-nama berbeda di dalamnya.
Satu di antaranya mencatut nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.
Berikut jawaban Mabes Polri menanggapi viralnya grafik baru tentang dugaan konsorsium 303 di media sosial.
Pada grafik tersebut, nama Kabareskrim dicatut dan ditempatkan di pucuk atas yang diduga menerima setoran dari bos judi.
Masih berdasarkan grafik tersebut, Kabareskrim juga disebut diduga membawahi 303 kelompok Jakarta dan Medan. Benarkah?
Apa tanggapan Mabes Polri?
Korps Bhayangkara menegaskan pihaknya masih fokus pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang didalangi eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo.
Polri belum berkomentar lebih jauh soal Konsorsium 303 ini.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo hanya mengatakan bahwa penanganan kasus Irjen Pol Ferdy Sambo oleh tim khusus (timsus) Polri masih fokus pada pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
“Timsus saat ini fokus untuk pembuktian pasal yang sudah diterapkan adalah 340 subsider 338 Jo 55 dan 56,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Minggu (21/8/2022).
Ya diketahui Jika pada grafik sebelumnya mencatut nama mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo muncul di puncak struktur, pada grafik kali ini justru nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto yang dicatut.
Selain nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, nama Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi juga dicatut.
Pada grafik tersebut, nama Kabareskrim dicatut dan ditulis berada di pucuk atas yang diduga menerima setoran dari bos judi online kelompok Medan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedy Prasetyo menanggapi adanya grafik baru konsorsium 303 tersebut.
Dedy mengungkapkan, pihaknya masih fokus pada penanganan kasus Irjen Ferdy Sambo yang melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Timsus saat ini berfokus pada pembuktian pasal 340 subsider 338 jo 55 dan 56 KUHP yang diterapkan pada keempat tersangka.
Seperti diketahui, sebelum grafik kedua ini muncul di media sosial, telah beredar luas foto peta grafik berjudul “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303”.
Sebaran ini terdiri dari 6 halaman, bahkan mencatut sejumlah nama anggota perwira tinggi Polri, menengah, dan pertama, lengkap dengan jabatannya.
Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut dicatut masuk dalam bagan “konsorsium” tersebut.
Digambarkan dalam bagan-bagan itu alur aliran dana setoran dan beking.
(Irjen Ferdy Sambo To The Point soal pembunuhan Brigadir J. Ferdy Sambo mengaku dirinya otak di balik pembunuhan berencana Brigadir J yang tak lain ajudannya. Mantan Kadiv Propam Polri itu akui dirinya pula yang merekayasa dan membuat skenario kematian Brigadir Yosua alias Brigadir J. (Kompas.com/HARIAN KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)
Wajah Ferdy Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dan dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari 1,3 triliun.”
Dalam bagan, juga terdapat tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.”
Halaman tersebut mengungkap tentang project 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor.
(Tangkapan layar unggahan soal grafik atau skema Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 yang beredar di media sosial.
Bagan itu pun mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk.
Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah.
Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat yang diduga merupakan petinggi Polri, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online.