CILACAP – Produksi ikan hasil tangkap di Kabupaten Cilacap ditarget Rp 100 miliar di tahun 2021. Hingga kini, target tersebut masih di bawah 50 persen atau sekitar Rp 47 miliar.
Kendati demikian, menurut Ketua KUD Minosaroyo Cilacap, Untung Jayanto, produksi ikan saat ini mulai meningkat. Dengan munculnya beberapa jenis ikan komoditas ekspor seperti tuna, ikan layur, udang dan jenis ikan lainnya.
“Jumlah tersebut merupakan hasil dari tangkapan nelayan di delapan tempat pelelalngan ikan (TPI) Cilacap. Sebenarnya hasil ini cukup baik, karena awal-awal kita paceklik dan cuaca buruk juga. Jadi nelayan banyak yang tidak melaut,” katanya.
Untung menambahkan, pihaknya pun optimis jika hingga akhir tahun nanti produksi ikan bisa mencapai target. Apalagi saat ini, sarana prasarana di tempat pelelangan sudah cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Terpisah, Kepala Kantor Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) Imas mengatakan, pihaknya terus mendorong para nelayan untuk mendaftarkan asuransi. Pemahaman terkait pentingnya asuransi pun terus dilakukan.
Menurutnya, asuransi bagi nelayan dapat memberikan jaminan terkait usaha penangkapan ikan yang lebih baik. Apalagi profesi nelayan memiliki resiko yang sangat tinggi.
“Asuransi bagi nelayan sejalan dengan diterbitkannya PP Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Dibidang Kelautan dan Perikanan yang salah satunya mengatur asuransi nelayan dan jaminan hari tua. Jadi kami mendorong nelayan ikut asuransi. Karena kita tahu profesi ini memiliki resiko yang sangat tinggi,” kata Imas. (ray)
