Untuk Tetap Hidup, Nissan Harus Lakukan Efisiensi

oleh -684 Dilihat

Banyumas Raya

Yokohama – Nissan berencana memangkas biaya secara masif buat mengantisipasi penurunan penjualan tidak terduga karena strategi ekspansionis yg diwarisi dari mantan pimpinannya Carlos Ghosn yg ketika ini sedang melarikan diri ke Lebanon.

Produsen mobil terbesar kedua di Jepang itu mulai memangkas setidaknya 4.300 pekerja kerah putih dan menutup beberapa manufakturnya, menurut Reuters, mengutip dua orang yg akrab dengan rencana tersebut.

Langkah itu tiba menyusul rencana mengembalikan bisnis ke lebih menguntungkan, termasuk menghilangkan dua lini mobil Nissan, serta memangkas karyawan di kantor pusat AS dan Eropa, juga mengurangi iklan serta anggaran pemasaran.

“Situasinya mengerikan. Ini perlu dikerjakan atau mati,” kata seseorang yg dekat dengan manajemen senior Nissan dan dewan perusahaan.

Sebagian besar pemotongan yg direncanakan dan langkah-langkah buat meningkatkan efisiensi disampaikan kepada dewan Nissan pada bulan November dan mendapatkan persetujuan.

Juru bicara Nissan Motor Co menolak bagi mengomentari langkah-langkah restrukturisasi baru atau pandangan bahwa penjualan yg lebih lemah dari perkiraan adalah katalis bagi perbaikan global.

Di bawah Ghosn, Nissan memulai ekspansi global, meningkatkan kapasitas bagi tidak mengurangi model baru, mendorong lebih jelas ke pasar seperti India, Rusia, Afrika Selatan dan Asia Tenggara dan menghabiskan banyak uang buat promosi dan pemasaran buat mencapai target.

Sekarang, banyak dari mobil-mobil Nissan tak mencapai target penjualan dan eksekutif di kantor pusat Nissan di Yokohama memperkirakan hingga 40 persen dari kapasitas produksi globalnya tak digunakan, atau kurang digunakan.

Beberapa eksekutif khawatir bahwa Nissan, bagian dari aliansi dengan Renault dan Mitsubishi, mampu membukukan kerugian yang lain di bisnis pembuatan mobilnya pada kuartal terakhir tahun 2019, dan mungkin buat seluruh operasinya di tahun yg berakhir pada Maret.

Pada Januari-Desember 2019, Nissan sudah menjual 5.176.189 unit kendaraan, turun sekitar 8 persen dibanding periode sama tahun 2018 yg mencapai 5.653.700 unit.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.