Banyumas Raya
Tokyo – Nissan Motors Co Ltd menyesalkan pelarian bekas pimpinan mereka, Carlos Ghosn, dari rumahnya di Jepang ke Lebanon pada akhir 2019.
Melalui informasi tertulis, Nissan menyebutkan bahwa pelarian Ghosn ke Lebanon tanpa izin pengadilan dan melanggar persyaratan jaminannya adalah tindakan yg menentang sistem peradilan Jepang.
“Penerbangan Ghosn tak mulai mempengaruhi kebijakan dasar Nissan yg menuntutnya bertanggung jawab atas kesalahan serius yg ditemukan oleh penyelidikan internal,” demikian pernyataan Nissan melalui email, Selasa (7/1/2020).
“Perusahaan mulai selalu mengambil tindakan hukum yg sesuai, guna meminta pertanggungjawaban Ghosn atas kerugian Nissan yg disebabkan kesalahannya,” imbuh pernyataan itu.
Baca juga: Pelarian Ghosn Libatkan Karyawan Operator Pesawat
Baca juga: Kabur dari Jepang, Carlos Ghosn Rela Masuk Kotak
Lebih lanjut, Nissan kembali menyinggung pelanggaran keuangan yg dikerjakan Ghosn ketika menjabat sebagai pimpinan.
“Investigasi internal menemukan bukti tidak terbantahkan dari berbagai tindakan pelanggaran Ghosn, termasuk kompensasi dan penyalahgunaan aset perusahaan bagi keuntungan pribadinya,” kata Nissan.
Ghosn menurut rencana mulai menjelaskan kepergiannya melalui konferensi pers yg mulai menyita mata dunia pada Rabu (8/1/2020) di Beirut, Lebanon.
Baca juga: Ghosn Kabur Setelah Tak Diawasi ‘Mata-mata’ Nissan
Baca juga: Interpol Keluarkan Surat Penangkapan Carlos Ghosn
Sejumlah penyelidikan menyebutkan Ghosn meninggalkan Tokyo memakai kereta cepat (shinkansen) ke Osaka kemudian menumpang taksi ke Bandara Kansai.
Wall Street Journal menyebut Ghosn disembunyikan di dalam kotak audio yg ditempatkan pada bagian belakang kabin pesawat.
Maskapai penerbangan Turki mengklaim bahwa Ghosn menyewa beberapa jet secara ilegal dari Jepang ke Istanbul, kemudian bertolak ke Beirut. Interpol telah mengeluarkan surat penangkapan buat Ghosn dan sudah menahan ‘orang dalam’ dari maskapai yg terlibat dalam pelarian Ghosn.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com