Banyumas Raya
JAKARTA, – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta pemerintah daerah lebih sigap dalam menangani kebakaran hutan dan lahan ( karhutla).
Wiranto mengatakan, sedianya karhutla yaitu tanggung jawab pemerintah daerah. Karena itu, ia meminta pemerintah daerah mampu mencegah dan menindak pembakar hutan dan lahan.
“Ini tanggung jawab daerah. Jangan selalu bergantung pada pusat. Harus betul-betul tahu persoalan ini dan tahu harus berbuat apa,” kata Wiranto melalui informasi tertulis, Selasa (17/9/2019).
Baca juga: Pemerintah Tambah Pesawat Cassa dan Hercules buat Karhutla di Riau
Wiranto menyampaikan pemerintah pusat cuma berlaku sebagai koordinator dalam menangani karhutla. Karenanya, pemerintah daerah diharapkan mandiri dalam menghadapi permasalahan yg sama setiap tahunnya.
Wiranto optimistis apabila hal itu dikerjakan bersama-sama, segala dapat diatasi dengan baik sehingga permasalahan serupa mampu dihindari ke depannya.
Ia juga optimistis karhutla di Riau dan Kalimantan Tengah dapat dipadamkan. Hal itu dikerjakan dengan menerapkan siaga darurat karhutla melalui operasi pemadaman, baik darat maupun udara secara bersamaan.
“Kalau semuanya dikerjakan dengan rapi, maka titik api mampu diketahui sejak dini dan dipadamkan segera,” ucap Wiranto.
Baca juga: Karhutla, Dari Kritik Aktivis hingga Aksi Pemerintah…
Karhutla yg terjadi di Riau dan sejumlah wilayah Kalimantan kian mengkhawatirkan dengan masifnya jumlah titik api yg berdampak pada sebaran asap.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (16/9) pukul 16.00 WIB, ada 328.724 hektar yg sudah terbakar dengan 2.153 titik api.
Provinsi Kalimantan Tengah menjadi wilayah yg memiliki titik api terbanyak, yakni 513 titik. Kemudian diikuti Kalimantan barat (384), Kalimantan Selatan (175), Sumatera Selatan (115), Jambi (62), dan Riau (58).
Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com