Banyumas Raya
Jakarta – Salah sesuatu macam penyakit Lupus adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Apa saja gejala timbulnya penyakit tersebut?
Menurut sekretaris direktorat jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA, LES memiliki gejala yg mirip dengan penyakit lain, sehingga sulit buat dideteksi.
“Tingkat keparahannya pun beragam akan dari ringan hingga yg mengancam jiwa. Gejala LES bisa timbul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan,” kata Asjikin, Jakarta, Selasa, (08/05/2018).
Pasien LES bisa mengalami gejala yg bertahan lama atau bersifat sementara sebelum akhirnya kambuh lagi. Kesulitan dalam upaya mengenali LES tidak jarang kali mengakibatkan diagnosis dan penanganan yg terlambat.
LES yaitu beban sosio-ekonomi untuk masyarakat dan negara karena memerlukan penanganan yg tak sederhana dan melibatkan banyak bidang keahlian. Selain itu biaya perawatannya pun mahal dan perlu dikerjakan seumur hidup.
Guna menekan tingginya prevalensi LES, Kementerian Kesehatan RI mencanangkan program deteksi dini LES yg disebut dengan Periksa Lupus Sendiri (SALURI). SALURI bisa dikerjakan di Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU), Puskesmas atau di sarana pelayanan kesehatan lainnya dengan cara mengenali gejala-gejala sebagai berikut:
1. Demam lebih dari 380C dengan sebab yg tak jelas
2. Rasa lelah dan lemah berlebihan
3. Sensitif terhadap sinar matahari
4. Rambut rontok
5. Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yg melintang dari hidung ke pipi
6. Ruam kemerahan di kulit
7. Sariawan yg tak kunjung sembuh, terutama di atap rongga mulut
8. Nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan tungkai, menyerang lebih dari 2 sendi dalam jangka waktu lama
9. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan ketika udara dingin
10. Nyeri dada terutama ketika berbaring dan menarik napas panjang
11. Kejang atau kelainan saraf lainnya
12. Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium (atas anjuran dokter) :
– Anemia : penurunan kadar sel darah merah
– Leukositopenia : penurunan sel darah putih
– Trombositopenia : penurunan kadar pembekuan darah
– Hematuria dan proteinuria : darah dan protein pada pemeriksaan urin
– Positif ANA dan atau Anti ds-DNA.
Jika pasien mengalami minimal 4 gejala dari semua gejala yg disebutkan di atas, maka dianjurkan buat langsung melakukan konsultasi dengan dokter di Puskesmas atau rumah sakit agar mampu dikerjakan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com