KEBUMEN – Wilayah pesisir pantai selatan Kebumen berpotensi terus berkembang.
Setelah ada jaringan jalan lintas selatan (JJLS) dan proyek nasional lainnya, kini akan dibangun shrimp estate atau tambak udang modern.
Anggaran untuk pembangunan yang akan direalisasikan Desember di wikayah itu mencapai Rp 250 miliar.
“Diharapkan dapat berjalan lancar dan tidak menemukan kendala apa pun dalam pembangunan shrimp estate,” terang Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, usai mendampingi kunjungan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu, Jumat (6/8).
Menurutnya, dengan adanya pembangunan shrimp estate berdampak cukup besar. Salah satunya menyerap tenaga kerja lokal Kebumen. Arif menyebut ada lebih dari 15 ribu orang. Penyerapan tenaga kerja lokal pun mulai dari pembangunan hingga pengoperasian. “Kecuali tenaga ahli dari pusat,” imbuh Arif.
Dikatakan, proyek tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kemendagri. Di mana ketentuan kontraknya dilakukan 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
Untuk proses pembangunan sendiri ditargetkan selesai satu tahun pada 2022 dan terus berlanjut. Sedangkan untuk lahan yang disiapkan mencapai 100 hektare.
Lebih lanjut, adanya shrimp estate ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sebelumnya, berbagai kabupaten/kota berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
“Kebumen pada saat itu berlomba dengan kabupaten/kota di Lampung, Aceh, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Dan patut disyukuri Kebumen menjadi yang pertama,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Kementrian Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama dalam pembangunan shrimp estate di Kebumen.
Di mana tahun ini diharapkan bisa clean and clear dan pada tahun depan, bisa segera dimulai pembangunan kontruknya.
“Peletakan batu pertama hanya ceremoni saja, yang penting substansinya bisa menyejahterakan masyarakat,” jelas Haeru.