BEIJING – Ribuan orang masih terperangkap dalam banjir di China, ketika ada setidaknya 51 orang tewas, dan diperkirakan jumlahnya terus meningkat seiring tim penyelamat dapat mengakses jalan dan terowongan yang sebelumnya terendam banjir.
Hujan badai melanda di ibu kota Zhengzhou, provinsi Henan sejak awal pekan ini, membuat ribuan orang terjebak dalam kondisi tanpa listrik dan sulit air bersih.
Pada Jumat (23/7/2021) malam waktu setempat, media pemerintah yang mengutip otoritas lokal melaporkan bahwa jumlah orang tewas meningkat dari 33 menjadi 51.
Sementara, kerugian mecapai lebih dari 65 miliar yuan (Rp 145,4 triliun). Lebih dari 1 juta orang telah direlokasi, setengah dari mereka kehilangan rumah.
“Kami tidak bisa mengungsi tepat waktu karena nenek saya yang cacat tidak bisa meninggalkan rumah,” kata seorang siswa sekolah berusia 16 tahun bermarga Zhang, yang mengatakan rumah mereka di Gongyi terendam banjir parah, kepada AFP.
“Aku agak takut aku akan tenggelam,” imbuhnya seperti yang dilansir dari The Guardian pada Jumat (23/7/2021).
Laporan lokal menunjukkan kota Xinxiang, yang berpenduduk 5,8 juta orang, telah terkena dampak paling parah, dengan curah hujan lebih dari 260 mm jatuh dalam waktu dua jam.
Media pemerintah melaporkan sungai Wei telah meluap dan membanjiri desa-desa di dekat Hebi. Pihak berwenang telah berusaha memblokir luapan air, tetapi tidak berhasil.
Puluhan ribu orang diselamatkan atau dievakuasi dari desa-desa dan lahan pertanian, beberapa dengan jembatan darurat, lainnya dengan perahu karet atau wadah dari alat konstruksi.
“Saat ini, hampir 9.000 orang telah dipindahkan dengan aman,” kata penyiar CCTV, menambahkan pihak berwenang sedang mengevakuasi “19.000 orang yang tersisa”.
Namun, masih banyak daerah di Henan tetap terputus, tanpa listrik, air bersih atau sinyal ponsel.
Upaya pemulihan besar-besaran dari banjir di China telah dimulai di daerah-daerah, di mana hujan telah mereda, termasuk di ibu kota Zhengzhou, di mana setidaknya 12 orang tewas ketika sistem kereta bawah tanah diterjang banjir.
Fokusnya adalah pada pintu masuk ke terowongan lintas kota utama di Zhengzhou, yang benar-benar terendam air setinggi 13 meter.
Ketika air banjir di terowongan itu dikeringkan pada Jumat (23/7/2021), ditemukan 100 mobil terjebak dengan 2 orang ditemukan tewas.
Namun, korban tewas dari banjir di China diprediksi masih akan bertambah dengan banyaknya polisi yang dikerahkan dan menurut laporan media di lapangan.