Banyumas Raya
Seoul – Samsung Electronics memperkirakan bahwa pada Q1 2019 mereka mulai mendapatkan keuntungan operasional sebesar 6,2 triliun won atau sekitar Rp76,9 triliun dan pendapatan sebesar 52 triliun won atau sekitar Rp645 triliun.
Ini berarti terjadi penurunan laba sebesar 60 persen seandainya dibandingkan dengan periode yg sama pada tahun lalu. Sementara seandainya dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 42,6 persen.
Angka pendapatan dan laba itu adalah angka terendah yg pernah Samsung dapatkan dalam 10 kuartal terakhir.
Dari segi pendapatan, pada Q1 2019, pendapatan Samsung turun 14,1 persen dari tahun dulu dan 12,3 persen lebih rendah dari pendapatan mereka pada kuartal sebelumnya.
Mengutip ZDNet, alasan penting penurunan ini adalah turunnya pasar memori. Selain itu, penurunan penjualan layar smartphone juga menjadi alasan yang lain mengapa keuangan Samsung memburuk.
Tanda penurunan pasar chip telah kelihatan dari keuntungan Samsung pada Q4 2018 lalu. Sebelum ini, Samsung memperkirakan bahwa mereka mulai mendapatkan laba sebesar 9 triliun atau sekitar Rp111,7 triliun.
Namun, pada akhir Maret, Samsung kembali mengeluarkan peringatan dan menyatakan bahwa laba yg mereka dapatkan mulai lebih rendah dari perkiraan.
Selama beberapa tahun belakangan, permintaan mulai chip memori meningkat, menolong Samsung bagi mendapatkan keuntungan terbesar mereka, merupakan pada Q3 2018 lalu.
Namun, para analis memperkirakan, Samsung mulai terkena dampak dari turunnya permintaan chip memori di tahun ini. Beruntung, pada akhir tahun, diperkirakan permintaan mulai chip memori mulai kembali naik.
Turunnya permintaan mulai memori chip akan memberikan beban yg lebih besar pada divisi smartphone Samsung, yg sudah launching seri flagship Galaxy S10 pada awal tahun ini.
Samsung harus dapat menjual smartphone itu dengan jumlah yg cukup banyak bagi melindungi total laba yg mereka dapatkan.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com
