Cilacap – Dua warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diduga turut menjadi korban kapal karam di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor, Malaysia, Rabu (15/12) lalu.
Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Cilacap, Ervie Kusumasari mengatakan, dugaan itu muncul setelah ditemukan sejumlah dokumen orang yang beralamat di Cilacap di kapal karam tersebut, seperti KTP, paspor, SIM dan kartu PCR Test.
Dua korban yakni Andy Maulana, warga Jalan Sibekel Nomor 0138, RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap. Sedangkan korban kedua yakni, Tukiman Martameja, berlamat di Jalan Raya Jetis, Nusawungu, Cilacap.
Dia juga mengungkapkan, sebelumnya ada dugaan ada tiga warga Cilacap yang turut jadi korban. Akan tetapi, setelah ditelusuri, SIM C atas nama Nasirah, warga warga Jalan Sibekel Nomor 0138, RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan, memang sengaja dibawa oleh anaknya.
“Laporan dari kemarin kami koordinasikan, dokumen yang ditemukan di kepolisian itu ada tiga. Ternyata SIM C atas nama Nasirah itu, bukan salah satu korban. SIM C-nya itu memang sengaja dibawa oleh anaknya. Jadi dari Cilacap itu ada dua korban,” ucap dia, Jumat (17/12).
Ervie Kusumasari mengungkapkan, hingga saat ini belum diperoleh kabar pasti dari BNP2TKI dan KBRI perihal nasib kedua warga Cilacap ini. KBRI masih berkoordinasi dengan otoritas Malaysia, apakah nama tersebut di atas menjadi korban meninggal atau hilang.
“Kami masih berkoordinasi. Ini masih belum jelas,” kata Ervie.