Ini Cerita Juru Kunci Onje mengenai Cikal Bakal Purbalingga dan Mengapa Purbalingga Berusia Muda

oleh -1331 Dilihat
Ini Cerita Juru Kunci Onje mengenai Cikal Bakal Purbalingga dan Mengapa Purbalingga Berusia Muda – Lensa Purbalingga
Kabupaten Purbalingga tepat ahri ini berusia 191 tahun pada tanggal 18 Desember 2021 besok.

Sebagai bentuk cinta kasih dan rasa memiliki tanah perwira, segenap jajaran pemerintah Kabupaten Purbalingga melakukan ziarah ke makam para leluhur pendiri Kabupaten Purbalingga.

Ziarah kubur biasanya dimulai dari makam Arsantaka yang berada di Kelurahan Purbalingga Lor. Kemudian berlanjut ke makam Bupati Purbalingga yang berada di Giri Cendana dan Giri Pura di Desa Kajongan, Bojongsari.

Kemudian, Bupati Purbalingga beserta rombongan akan berziarah ke makam Adipati Onje di Kecamatan Mrebet dan Makam Adipati Wirasaba di Kecamatan Bukateja.

Dalam cerita rakyat yang hidup di wilayah Purbalingga, yang biasanya hidup dari budaya lisan masyarakat Jawa pada umumnya kisah cikal-bakal Purbalingga bisa dipetik dari cerita Juru kunci Makam Adipati Onje.

Namanya Kyai Maksudi, juru kunci Makam Adipati Onje, Anyakrapati I. Dalam kisah yang dituturkannya pada Kamis 16 Desember 2021, ia menjelaskan bahwa cikal-bakal Purbalingga berangkat dari cerita Raja Pajang, Hadi Wijaya.

Maksudi menjelaskan, Hadi Wijaya menikah dengan Penginwati. Lalu dari rahim Penginwati inilah menurunkan Wangsataka dan Arsantaka.

Kemudian, Wangsataka memiliki dua putra, yaitu Singayuda dan Arsantaka.

Singayuda dalam Perang Jawa 1825-1830 adalah pengikut setia Pangeran Dipenogoro dan turut serta menjadi laskar Diponegoro dalam perang Jawa tersebut.

Sedangkan Arsantaka, yang kemudian menurunkan Dipayuda yang kemudian menjadi Bupati pertama Purbalingga. Dari keturunan Dipayuda inilah melahirkan bupati-bupati Purbalingga berikutnya.

Bahkan, menurut Maksudi, Bupati Purbalingga sekarang, Dyah Hayuning Pratiwi masih memiliki darah Dipokusumo.

“Dipayuda-lah yang menjadi bupati pertama Purbalingga yang kemudian menurunkan Dipokusumo satu sampai Dipokusumo lima sampai menurunkan ibu Dyah Hayuning Pratiwi. Dados ini antara Onje, Purbalingga terusan Candiwulan niku satu keluarga,” ungkapnya.

Namun, yang menjadi menarik adalah ketika Adipati Anyakrapati II dinaubatkan sebagai Adipati Onje, dalam Beslit yang dibuat Kerajaan Pajang tertulis tanggal 18 Desember 1563.

Ini berarti, pengangkatan Adipati Onje tersebut terjadi pada abad ke-16 Masehi.

Jika dihitung dari tanggal tersebut, idealnya Purbalingga kini berusia 458 tahun.

Namun, mengapa hari jadi tahun ini Kabupaten Purbalingga baru berusia cukup belia, yaitu 191 tahun?

Merujuk lagi pada Kebijakan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, sekiranya pada tahun 1830, tepatnya paska Perang Jawa, Pemerintah Hindia Belanda meminta konsesi wilayah dari Keraton Surakarta.

Mereka merasa berhak mendapatkan wilayah di daerah yang kini dikenal sebagai eks karesidenan Banyumas karena berjasa menumpas “pemberontakan Diponegoro”.

Akhirnya, pada 18 Desember 1830 pemerintah Hindia Belanda membentuk Karesidenan Banyumas yang terdiri dari Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan Cilacap.

Sepertinya, angka tahun inilah yang digunakan Pemkab Purbalingga untuk menetapkan hari jadi Kabupaten Purbalingga.***

No More Posts Available.

No more pages to load.