Banyumas Raya
JAKARTA, – Indonesia yaitu salah sesuatu negara yg utama untuk layanan berbagi video, Tik Tok.
Tak heran seandainya tim manajemen TikTok bergegas terbang dari China ke Indonesia, sehari pasca pemerintah memblokirnya.
“Di Indonesia kalian milik 10 juta pengguna aktif bulanan,” kata SVP Bytedance, Zhen Liu, pasca meeting dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, di kantor Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (4/7/2018) kemarin.
Bytedance yaitu perusahaan induk TikTok yg sekaligus menaungi Musical.ly dan dua platform video lainnya. Perusahaan yang berasal China itu juga menanam modal di layanan agregator berita yang berasal Indonesia, BABE.
Zhen Liu mengindikasikan basis komunitas TikTok di Indonesia bertumbuh positif, meskipun layanannya sendiri baru populer dua bulan terakhir. Karenanya, ia dan timnya berkomitmen buat mematuhi aturan pemerintah agar mampu selalu beroperasi.
“Kami ingin lebih baik lagi dalam menyediakan layanan yg menginspirasi masyarakat bagi berkreasi. Kami mulai comply dengan aturan yg berlaku di Indonesia,” kata dia.
Adapun syarat dari pemerintah antara lain, TikTok harus membersihkan konten-konten negatif dan menjamin tidak ada lagi konten-konten serupa di kemudian hari.
“Kami juga meminta batas umur pengguna TikTok ditingkatkan, jangan 12 tahun. Kalau dapat juga ada tim khusus yg mengawal konten di Indonesia dan ada yg dapat cepat kalian hubungi saat ada masalah,” kata Rudiantara, pada kesempatan yg sama.
Zhen Liu mengiyakan syarat-syarat itu. Ia berjanji mulai meningkatkan batas umur pengguna menjadi 16 tahun. Ia juga sesumbar baru saja merekrut 20 orang bagi menjadi “content moderator” di Indonesia.
“Hingga akhir tahun ini, kita targetkan ada 200 orang yg mulai jadi content moderator,” ujarnya.
Baca juga: Tik Tok Diblokir di Indonesia karena Dinilai Negatif buat Anak
Fenomena TikTok bukan hanya di Indonesia, tapi juga di segala dunia terutama kawasan Asia. Pada Juni 2018, pengguna aktif TikTok tercatat mencapai 150 juta.
Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, TikTok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali. Jumlah itu mengalahkan aplikasi populer yang lain semacam YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram.
Sumber: http://tekno.kompas.com
BanyumasRaya.com
