Banyumas Raya
Permintaan mulai otomasi dan robotika selalu bertumbuh di Indonesia, terutama di sektor otomotif, elektronik, industri alas kaki dan tekstil. Di tahun 2016, elektronik yaitu penyumbang GDP terbesar keempat dalam industri manufaktur, mencatat jumlah ekspor mencapai 12 miliar. Sektor industri ini yaitu pengguna robot kolaboratif atau cobot paling besar.
- JK percaya kehadiran robot di industri tidak bagi peran manusia hilang, ini alasannya
- Peran manusia diprediksi mulai digantikan robot pada 2030
- 4 Robot buatan mahasiswa Indonesia kalahkan Amerika dan China
Hal tersebut diakui juga oleh Shermine Gotfredsen, General Manager, Southeast Asia and Oceania, Universal Robots. Dia berkata permintaan Cobot semakin meningkat di Indonesia.
“Karena para pelaku industri ingin meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya operasional, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan meningkatkan daya saing. Maka permintaan teknologi otomasi dan robotika meningkat,” jelasnya melalui informasi resmi, Rabu (10/7).
Meski terjadi peningkatan, berdasarkan hasil survei International Federation of Robotics tahun 2016, peringkat Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan negara yang lain seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Di sisi lain, menurutnya, Indonesia harus lebih menggencarkan teknologi robotika ini. Sebab, merujuk pada roadmap Making Indonesia 4.0 transformasi industri yg bakal dikerjakan adalah dengan robotika.
Sementara itu dalam informasi resminya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara menyampaikan dengan penggunaan teknologi terkini dan berbasis internet, muncul pula permintaan macam pekerjaan baru yg cukup banyak, seperti pengelola dan analis data digital, serta profesi yg mampu mengoperasikan teknologi robot bagi proses produksi di industri.
“Bahkan, ada dua potensi keuntungan yg dihasilkan sebagai dampak penerapan konsep Industry 4.0,” ujarnya.
Keuntungan tersebut, antara yang lain dapat menciptakan efisiensi yg tinggi, mengurangi waktu dan biaya produksi, meminimalkan kesalahan kerja, dan peningkatan akurasi dan kualitas produk.
Sebelumnya, negeri ini sudah menyiapkan langkah-langkah buat memasuk industry 4.0 ini. Langkah tersebut adalah dengan menyiapkan lima sektor manufaktur yg mulai menjadi percontohan bagi memperkuat fundamental struktur industri Tanah Air. Adapun kelima sektor tersebut, merupakan Industri Makanan dan Minuman, Industri Otomotif, Industri Elektronik, Industri Kimia, serta Industri Tekstil. [faz]
Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com