Banyumas Raya
KUALA LUMPUR, – Banyak orang menganggap Black Shark yaitu perusahaan yg diasuh oleh vendor smartphone raksasa Xiaomi.
Bahkan, dua orang masih membubuhkan nama “Xiaomi” pada ponsel-ponsel Black Shark, seperti “Xiaomi Black Shark 2 Pro” atau “Xiaomi Black Shark”.
Menanggapi hal itu, pihak Black Shark menepis kekeliruan tersebut dan kemudian menegaskan bahwa mereka bukan bagian atau sub-brand dari Xiaomi.
“Kami yaitu perusahaan yg berdiri sendiri, dan milik nama sendiri,” kata Yang Sun, Vice President Marketing of Black Shark Global, kepada Tekno di Quill Convention Centre di Malaysia, Selasa (3/9/2019).
Baca juga: Spesifikasi dan Harga Black Shark 2 Pro
“Sejak awal berdiri, Black Shark akan membangun pabrik sendiri dan menjalankan aktivitas marketing dan R&D yg independen,” imbuh Yang.
Kendati begitu, Black Shark sendiri memang didanai oleh Xiaomi. Adapun Xiaomi yaitu investor inti dari Black Shark. Artinya, induk merek Redmi ini paling banyak mengkucurkan dananya kepada Black Shark.
“Xiaomi adalah investor penting Black Shark, dengan 46% modal di Black Shark ketika ini yaitu hasil kucuran dana dari Xiaomi,” jelas Yang.
“Kami bangga bahwa Xiaomi sudah berinvestasi di perusahaan kami, tapi kita juga bangga kita juga milik nama sendiri,” tambahnya.
Selain itu, berbeda dengan Xiaomi yg fokus kepada smartphone dan ekosistem produk Mi Home, fokus Black Shark sendiri adalah di bidang gaming, termasuk teknologi dan perangkat berbasis gaming.
Baca juga: Tiga Fitur Andalan Ponsel Gaming Black Shark 2 Pro
“Kami bukan merek smartphone tradisional, kalian tak ingin bersaing dengan merek smartphone, kalian adalah perusahaan teknologi game,” kata Yang.
Terlebih, seandainya memang ingin membuat smartphone, pihak Black Shark juga memastikan tak mulai membuat produk atau smartphone yg bukan ditujukan bagi bermain game atau smartphone murah.
Sumber: http://tekno.kompas.com
BanyumasRaya.com