Perkuat Daya Saing Nasional, Toyota Gandeng UGM

oleh -680 Dilihat

Banyumas Raya

Yogyakarta – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kemitraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Bertempat di Gedung Rektorat UGM, Yogyakarta, Jumat (20/9/2019), MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU. dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

Acara penandatangan ini juga turut disaksikan oleh Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Endang Suwartini, Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bahan Baku dan Mineral Maju Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dr. Juhartono, B.Eng., M.Eng, dan civitas akademi UGM serta jajaran manajemen TMMIN.

“Industri Indonesia dituntut buat selalu meningkatkan daya saing agar dapat memberikan kontribusi yg lebih kepada bangsa Indonesia. Kami percaya bahwa salah sesuatu kunci penting buat mencapainya adalah dengan kemitraan yg erat dengan akademisi. Semoga beragam riset yg yg kalian jalankan dengan UGM bisa mengawali hubungan yg lebih erat lagi dengan dunia pendidikan,” ujar Warih Andang Tjahjono.

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan riset industri dan link & match antara industri dengan akademisi, kemitraan riset antara TMMIN dan UGM mencakup topik-topik yg menjadi perhatian industri seperti energi baru dan terbarukan, lingkungan hidup, produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam bidang energi baru dan terbarukan, peneliti dari UGM mulai mengkaji teknologi pembuatan biodiesel dari kelapa sawit yg menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.

Dalam bidang lingkungan hidup, peneliti UGM mulai mengkaji penggunaan tanaman kenaf yg memiliki nilai ekonomis buat konservasi lahan gambut, serat kenaf ini juga yaitu serat organik yg memiliki beragam kegunaan.

Dalam bidang produktivitas dan efisiensi, peneliti UGM mulai mengkaji upaya pembetukan ekosistem yg bisa mendukung inkubasi dan pertumbuhan Industri Menengah dan Kecil (IKM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Peneliti UGM juga mulai mengembangkan kompetensi SDM berbasis industri dengan membangun robot industri berbasis kecerdasan buatan.

“Ke depannya persaingan mulai terjadi bukan lagi antar perusahaan atau industri melainkan antar ekosistem. Oleh karena itulah ekosistem industri yg kompetitif harus selalu menerus dibangun dengan meningkatkan kerjasama triple helix antara industri, akademisi, dan pemerintah,” ucap Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, di kesempatan yg sama.

Riset-riset ini mulai berlangsung selama enam bulan dan hasilnya selain menjadi kajian ilmiah juga mulai didesiminasi ke industri-industri terkait sejalan dengan semangat link & match.

Sebelumnya TMMIN juga sudah bermitra dengan universitas-universitas yang lain di Indonesia buat riset di beragam isu seperti elektrifikasi dan lean manufacturing. [ikh]
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.