Banyumas Raya
Washington DC- Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menindaklanjuti petisi yg menyampaikan bahwa produsen mobil listrik Tesla seharusnya menarik sekitar 2.000 unit Model S dan Model X pada Mei 2019 karena kerusakan yg berpotensi kecelakaan.
Mengutip Reuters, petisi itu menyebutkan bahwa mobil Tesla keluaran tahun 2012 hingga 2019 sudah mendapat pembaruan perangkat lunak terkait manajemen baterai atas potensi kerusakan yg bisa mengakibatkan kebakaran.
Petisi itu menambahkan bahwa pembaruan tersebut mengurangi daya jelajah mobil. Pihak Tesla belum memberikan tanggapan resmi atas klaim itu.
Pada Agustus lalu, gugatan ‘class action’ yg diajukan di California mengklaim Tesla telah mengetahui adanya kerusakan baterai sehingga mereka ‘mendorong pembaruan perangkat lunak meski mengetahui bahwa kendaraan mulai menderita karena berkurangnya kinerja dan daya jelajah’.
Gugatan itu menambahkan bahwa mereka meyakini Tesla ingin ‘menghindari pemberian garansi bagi penggantian baterai kepada pelanggan yg sah’.
Berdasarkan laporan, terdapat selusin laporan tentang mobil Tesla yg terbakar selama enam tahun terakhir. Tesla juga belum menanggapi gugatan tersebut.
Pembaruan perangkat lunak Tesla mengubah dua pengaturan dalam perangkat lunak manajemen baterai mobil yg terkait dengan pengisian daya dan kontrol termal, kata gugatan itu.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau National Transportation Safety Board sedang menyelidiki dua kebakaran baterai yg terjadi pada kendaraan Tesla. [ikh]
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com