PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan akan menutup sejumlah lini usaha. Hal ini sebagai upaya untuk mencapai tingkat profitabilitas secara berkelanjutan.
Manajemen Bukalapak mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut akan berdampak kepada karyawan perusahaan. “Perseroan telah melakukan berbagai upaya terbaik namun kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen Perseroan untuk mengambil keputusan Rencana Aksi Korporasi,” tulis manajemen, mengutip keterbukaan informasi, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut, manajemen Bukalapak menjelaskan bahwa pelaksanaan Rencana Aksi Korporasi tersebut akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perusahaan. “Perseroan menyadari bahwa ini bukanlah hal yang mudah bagi para karyawannya dan dalam pelaksanaannya Perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis manajemen.
Usulan Rencana Aksi Korporasi telah disampaikan oleh Direksi pada rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 30 Agustus 2024 dan disetujui secara terpisah melalui Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris yang terakhir ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2024.
Rencana Aksi Korporasi akan dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan seluruh proses diharapkan dapat diselesaikan seluruhnya pada triwulan kedua 2025.
Adapun per September 2024, Bukalapak mencatat rugi bersih Rp593 miliar, lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp784 miliar.
Dari sisi pendapatan, Bukalapak membukukan Rp3,39 triliun, naik 2% secara tahunan (yoy). Segmen marketplace berkontribusi sebesar Rp1,73 triliun dan segmen online to offline Rp1,66 triliun.