Banyumas Raya
Inggris – Menyusui mampu mengurangi risiko seorang ibu terkena kanker ovarium, dan kesehatan jantung lebih baik.
Mengutip dari independent.co.uk, Kamis (01/03/2018), penelitian sebelumnya memamerkan Air Susu Ibu (ASI) sangat baik untuk kesehatan ibu dan anak. Para periset di American college of cardiology menemukan, wanita yg menyusui bayinya setidaknya selama enam bulan mampu memperoleh manfaat dari kesehatan kardiovaskular yg lebih baik dibandingkan dengan mereka yg tak pernah menyusui bayinya.
Namun, manfaatnya cuma kelihatan pada ibu yg memiliki tekanan darah normal selama kehamilan. Mereka yg menderita tekanan darah tinggi ketika hamil tak melihat adanya perbaikan yg berarti.
Menyajikan temuan mereka di American Scientific’s 67 Tahunan Scientific Session, ini adalah studi pertama yg menilai bagaimana menyusui mempengaruhi kesehatan jantung bertahun-tahun setelah wanita memiliki anak.
“Studi ini tidak mengurangi bukti bahwa menyusui utama tak cuma bagi bayi tetapi buat ibu,” kata pemimpin penulis Malamo Countouris, rekan kardiologi di University of Pittsburgh.
“Menyusui sepertinya bersifat kardioprotektif pada wanita-wanita ini, yg terbukti dengan peningkatan kolesterol dan penanda penyakit kardiovaskular subklinis,” tambahnya
Countouris dan timnya merekrut 678 peserta wanita bagi penelitian antara tahun 1998 dan 2004, yg semuanya hamil ketika itu. Kesehatan mereka dinilai dalam sebuah janji tindak lanjut, yg berlangsung bagi setiap peserta rata-rata 11 tahun kemudian, di mana para peneliti mengukur kadar kolesterol dan tekanan darah mereka selain bagi memeriksa ketebalan arteri karotid mereka, yg memasok darah ke kepala dan leher.
Mereka yg menyusui selama enam bulan atau lebih, mereka yg menyusui kurang dari enam bulan dan mereka yg tak menyusui sama sekali selama kehamilan mereka. Mereka yg memiliki tekanan darah normal ketika hamil dan menyusui selama enam bulan atau lebih lama memiliki tingkat kolesterol HDL yg lebih tinggi dan ketebalan arteri karotid yg lebih sehat dibandingkan dengan mereka yg tak menyusui bayinya.
Hasilnya memperlihatkan bahwa wanita ini sudah mengurangi risiko penyakit jantung dengan menyusui, kata periset.
Namun, Countouris menambahkan, penelitian lebih lanjut diperlukan buat memahami bagaimana kehamilan mempengaruhi kesehatan kardiovaskular.
“Masih banyak yg masih belum kalian pahami tentang akumulasi risiko kardiovaskular pada wanita,” katanya.
“Meneliti bagaimana kehamilan mampu meningkat atau mungkin mengurangi dua risiko itu bisa memberi kalian wawasan tentang presentasi unik dan pengembangan risiko penyakit jantung pada wanita,” paparnya.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com