Banyumas Raya
Jakarta – Masalah kebotakan rambut kerap terjadi di usia muda maupun lanjut. Hal ini memang sangat mempengaruhi estetika penampilan.
Masalah kebotakan rambut ternyata dialami oleh usia 25 tahun ke atas. Hal ini karena banyak faktor yg menjadi penyebab terjadinya rambut cepat tanggal.
“Masalah keturunan, hormonal, faktor makanan, persoalan kesehatan juga sangat mempengaruhi salah satunya adalah penyakit autoimun,” kata Dr. Deviana Putri, Konsultan The 365 Clinic, Jakarta, Rabu, (15/01/2020).
Menggandeng Rumah Sakit Mogun dan Noble Line dari Korea Selatan, The 365 Clinic di Jakarta memperkenalkan treatment atau layanam terbarunya, transplantasi rambut. Berbeda dengan yg lainnya, transplantasi rambut yg ditawarkan The 365 Clinic memakai metode atau teknik mini-micrograft atau follicular unit, sehingga hasil akhir setelah rambut tumbuh mulai kelihatan sangat natural.
“Saat ini, jumlah orang Indonesia yg mengalami persoalan rambut, seperti rambut rontok, makin meningkat. Masalah ini banyak dialami oleh para pria, bahkan mereka yg berusia muda. Oleh karena itu, kalian bekerja sama dengan rumah sakit nomor sesuatu di Korea yg berkualitas dan bagus, Mogun dan Noble Line,” tambahnya.
Untuk mendapatkan treatment terbaik tersebut, mampu mengeluarkan uang sebesar Rp. 110 juta. Angka tersebut bleu termasuk tiket ke Korea dan juga perawatan berkelanjutan di Jakarta.
“Melalui konsultasi itu, kita mencari permasalahan kebotakan. Setelah itu, dikerjakan transplantasi rambut di Korea. Harga Rp 110 juta telah termasuk transplantasi 3.000 helai rambut, visa, dan hotel bagi menginap di Korea. Itu di luar biaya tiket pesewat terbang dan biaya perawatan paska transplantasi rambut di Indonesia, di The 365 Clinic,” paparnya.
Saat ini, Noble-line Hair Transplant Center telah memiliki pengalaman transplantasi rambut sejak 2011. Kepala Dokter di Noble-line merupakan Dr. Baik mengembangkan teknik operasi bersama dengan Dr. Cole ketika bekerja di Forhair Clinic.
“Proses pengerjaan transplantasi rambut di Noble-line Hair Transplant Center di Korea yg butuh waktu empat jam juga menjadi upaya transfer knowledge antara dokter Korea dan dokter Indonesia. Tidak tertutup kemungkinan, ke depannya, proses transplantasi ini mampu dikerjakan di Indonesia,” ungkapnya. (tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com