Banyumas Raya
Jakarta – Pasien dengan kanker limfoma biasanya juga tiba dengan keluhan adanya benjolan pada leher, ketiak atau selangkangan.
p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px ‘Helvetica Neue’}Limfoma menyerang kelenjar getah bening. Sebagaimana kalian ketahui bahwa limfoma ini yg menyebabkan kematian Ustad Arifin Ilham dan juga artis Ria Irawan.
Menurut Prof. Ari Fahrial Syam, praktisi kesehatan, pasien tersebut biasanya mampu terdeteksi pada pemeriksaan USG abdomen ditemukan adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
“Pasien dengan limfoma umumnya mempunyai keluhan berat badan turun, demam tak terlalu tinggi dan keringat malam. Gejala umum seperti inj juga dapat ditemukan pada infeksi tuberculosis. Oleh karena untuk siapapun yg mempunyai gejala timbul benjolan di leher, selangkangan atau ketiak, sebaiknya konsultasi ke dokter buat memastikan penyebab benjolan tersebut,” ujar Prof. Ari seperti yg dikutip dari siaran pers, Jakarta, Senin, (06/01/2020).
Masih menurutnya, benjolan terjadi karena pembengkakan kelenjar getah bening. Benjolan mampu disebabkan oleh infeksi akut biasanya kalau di selangkangan di sebut sekelan, hal ini terjadi karena adanya infeksi kulit di kaki seperti bisul.
“Benjolan dapat disebabkan oleh radang kronis misal karena TBC kelenjar atau karena tumor kelenjar getah bening atau limfoma,” tambahnya.
Dia menambahkan, dokter mulai melakukan pemeriksaan seksama atas benjolan tersebut, kalau karena infeksi akut terapi infeksi kulit misal dengan antibiotika mampu mengecilkan benjolan. Jika benjolan keras dokter mencurigai karena limfoma.
“Jika belum percaya dokter mulai minta dikerjakan USG pada benjolan tersebut. Setelah pasien terdiagnosis ada benjolah kelenjar getah bening, pasien dikirim ke dokter bedah bagi dibiopsi dan di evaluasi penyebab benjolan tersebut. Jika ditemukan sel kanker , dikerjakan evaluasi secara patologi anatomi bagi melihat macam linfoma. Secara umum pasien juga diminta utk periksa USG abdomen atau CT scan atau PET Scan utk melihat penyebaran limfoma di tempat lain,” ungkapnya.
Limfoma juga dapat ditemukan pada saluran cerna ditemukan ketika dikerjakan endoskopi. Pada skrining USG abdomen ditemukan pada kelenjar bening di sekitar pembuluh darah besar di perut.
“Jika telah ada kepastian limfoma dan jenisnya, dokter mulai melakukan kemoterapi. Kemoterapi awal biasanya sebanyak 6 kali. Jika dikemo tumor mengecil atau hilang, maka dikatakan bahwa penyakitnya remisi dan mampu saja sewaktu-waktu terjadi relaps atau kambuh,” ungkapnya.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com