Kampanye Tingkatkan Pentingnya Sanitasi Kesehatan

oleh -617 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Kampanye Aksi Toilet Bersih pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 yg diperingati setiap tanggal 19 November.

Kampanye ini tak cuma sekedar membeli dan mendonasikan produk, namun juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran mulai pentingnya akses sanitasi layak untuk kesehatan masyarakat.

“Dengan turut serta dalam kampanye ini, masyarakat tidak cuma mendapatkan toilet rumah yg 10 kali lebih bersih namun secara bersamaan berkotribusi buat memberikan akses terhadap toilet dan sanitasi bersih untuk saudara kami yg membutuhkan,” ujar Luis Ramirez, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia, Jakarta, baru – baru ini.

Sebagai langkah awal, Harpic sudah mengajak masyarakat bagi berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yg lebih bersih kepada masyarakat yg membutuhkan melalui kampanye Aksi Toilet Bersih.

Kampanye ini dimulai dengan ide yg sederhana, dengan membeli beberapa produk Harpic bagi membersihkan toilet rumah melalui e-commerce Shopee dan Lazada, pembeli berkesempatan buat menyumbangkan 1 produk Harpic untuk mereka yg membutuhkan akses terhadap toilet bersih.

Dimulai sejak 27 November sampai dengan 30 Desember 2019 dan berlangsung di semua Indonesia. Dari kampanye tersebut, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yg setelahnya mulai didonasikan kepada KOMIDA.

Berdasarkan data KSP Mitra Dhuafa (KOMIDA), dari 735.957 anggota yg tersebar di 287 kabupaten dan daerah di Indonesia, cuma 551.435 anggota yg memiliki toilet dan septictank. Sedangkan ada 105.821 anggota yg memiliki toilet namun tak tersambung septictank dan 78.701 anggota yg belum memiliki toilet.

“Dari data Desember 2019, masih banyak anggota yg tak mempunyai toilet ataupun sanitasi kurang layak, dan masih banyak perilaku buang air besar sembarangan di jamban samping sungai karena faktor kebiasaan. Jika selalu dibiarkan, hal ini mulai berpengaruh terhadap kesehatan keluarga dan anak anggota KOMIDA, karena penyakit diare akibat dari buang air besar sembarangan,” papar Sugeng Priyono, Direktur Operasional KOMIDA.

Maka Merupakan aksi nyata KOMIDA dengan memfasilitasi anggota berupa pinjaman Sarana Air Bersih dan Sanitasi.

“Karena itu kita sangat bersyukur Harpic turut ambil bagian dalam upaya menyediakan toilet yg lebih bersih buat masyarakat melalui kampanye Aksi Toilet Bersih ini,” tambah Sugeng.

Menurut laporan World Banks Water and Sanitation Program (WSP) dalam Economic Impact of Sanitation in Indonesia, sanitasi buruk menjadi penyumbang untuk meningkatnya penyakit diare, dimana anak-anak menjadi korban terbanyak.

Setidaknya ada empat dampak sanitasi buruk pada kesehatan antara yang lain penyakit diare, tifus, polio, dan penyakit cacingan. Untuk mencegah meluasnya dampak tersebut, masyarakat perlu memiliki kesadaran terhadap pentingnya sanitasi.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.