Banyumas Raya
Jakarta – Salah sesuatu kisah klasik warga Jakarta dan sekitarnya adalah kemacetan yg membuat tua di jalan. Hal tersebut ternyata mulai berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.
Sebagaimana catatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2007, kemacetan berdampak pada menurunnya produktivitas dan kualitas hidup warga kota. Waktu bagi beristirahat dan bercengkrama bersama keluarga dan sahabat semakin berkurang karena masyarakat harus bergegas setiap pagi dan baru pulang saat malam menjelang.
Pemerhati gaya hidup Nanda Ivens optimis pembangunan transportasi publik yg digenjot pemerintah mampu meningkatkan kualitas hidup, terutama dengan terpangkasnya waktu yg dihabiskan di perjalanan. Beroperasinya MRT mulai memberi warna baru buat kehidupan warga kota, terutama buat mereka yg tempat tinggal atau kantornya terhubung dengan jaringan MRT.
“Waktu yg dihemat itu memberikan keleluasaan bagi membangun quality of life. Kita mulai mempunyai waktu lebih bagi keluarga, menekuni hobi, hingga bagi bersekolah lagi,” ujarnya di acara diskusi #LivingConnected bersama Intiland, Jakarta, Kamis, (04/04/2019).
Nanda menilai, kini konsumen harus mempertimbangkan kemudahan akses dari dan menuju transportasi publik dalam memilih properti. Pada sisi lain, pertimbangan ini juga berlaku buat perusahaan-perusahaan dalam memilih lokasi kantornya.
“Pilihannya, mau milik pegawai yg ceria dan banyak senyum; atau yg pagi-pagi telah kusut dan nggak segar karena macet? Bayangkan seandainya Anda bekerja di Thamrin dan tinggal di Cipete, sepulang kantor Anda mampu naik MRT dari Bundaran HI dahulu berhenti di Istora bagi berolahraga di Gelora Bung Karno (GBK) selama sesuatu jam. Jika rutin dikerjakan sebelum melanjutkan perjalanan pulang dari kantor, otomatis kesehatan semakin membaik,” tambah Nanda.
Kehadiran MRT dan moda transportasi modern lainnya pun diperkirakan mulai dapat mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih teratur. Perubahan tersebut mungkin tak secara segera terjadi, tapi memerlukan waktu karena berkaitan dengan hal yg sangat mendasar seperti kebiasaan dan budaya masyarakat.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com