Banyumas Raya
Jakarta – Terdapat beberapa skenario evakuasi atau penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) di China.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono menjelaskan penjemputan tersebut buat yg berada di provins Hubei, China. Hal ini bagi mengantisipasi aranya penyebaran virus Novel coronavirus (2019-nCoV) yg tengah marak di China, menggegerkan masyarakat dunia.
Hingga ketika ini, perkara penyakit menular tersebut sudah mencapai lebih dari 4.500 dengan 170 orang di antaranya meninggal dunia.
Tak cuma negeri China, 2019-nCoV juga sudah menyebar hingga di 16 negara. Di antaranya Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Malaysia, Kanada, Kamboja dan Sri Lanka.
Dua skenario ini diusulkan Kementerian Luar Negeri. Pertama,pemerintah akanmenjemput WNI secara segera dari Hubei dengan pesawat, apabila provinsi tersebut berstatuslockoutatau tak lagi terisolasi.
Sementara skenario kedua, seandainya pemerintah setempat masih menyatakan status isolasi ataulockdownmaka WNI mulai dibawa keluar Hubeikemudiandijemput diwilayah berbeda.
“Sebagaimana dilaporkan menteri luar negeri, jumlah WNI kalian di sana seluruh ada 243, seluruh dalam keadaan sehat. Pengertian sehat itu berdasarkan rilis dari PPIT (perhimpunan pelajar Indonesia di Tiongkok. Kementerian luar negeri sudah memberikan mereka top up masing-masing diberikan sekitar 280 Yuan per orang bagi kebutuhan selama seminggu ini,” kata Anung, Jakarta, Kamis, (30/01/2020).
Masih menurutnya, bantuan masker juga sudah dikirim sesuai kebutuhan di sana.
“Di forum itu juga disampaikan kebutuhan masker sudah dikirimkan pada Selasa sejumlah 5000 masker dan segera dikirim ke Wuhan memakai agensi pengiriman lokal. Tambahannya diperkirakan sampai Jumat karena dijanjikannya 10 ribu,” tambahnya.
Selain itu, telah dipersiapkan dua alat angkut dari unsur TNI yg disiapkan.
“Persoalannya adalah tentang clearance dari pemerintah Tiongkok terhadap segala warga negara bukan cuma warga Indonesia tetapi juga negara yang lain bagi keluar dari provinsi Hubei. Yang ada di Wuhan anak kami ada 98, yg yang lain ada di kota sekitarnya. Dorongan melakukan evakuasi lebih banyak dari di dalam negeri dari kami sementara anak-anak menyampaikan melalui PPIT sejauh ini aman,” paparnya.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com