Banyumas Raya
Jakarta -Shaming atau bullying secara verbal belakangan ini semakin terjadi, terutama semenjak adanya media sosial.
Pelaku shaming lebih berani melemparkan kritik karena tak berhadapan segera dengan korbannya.
Shaming adalah perbuatan mencela dan mengecilkan orang yang lain dengan mengomentari aspek tertentu dari orang tersebut. Salah sesuatu aspek yg paling umum menjadi topik dan membutuhkan perhatian langsung adalah mom-shaming.
Hallobumil sebagai aplikasi pendamping selama persiapan kehamilan, masa kehamilan, dan paska kehamilan, melihat mom-shaming sebagai sebuah isu yg perlu langsung ditangani.
Dalam periode kurang dari setahun sejak peluncurannya, aplikasi Hallobumil sudah merangkul hampir 1 juta pengguna sehingga Hallobumil melihat adanya urgensi bagi mendukung perempuan pengguna dan calon pengguna aplikasi ini yg sudah menjadi komunitas tersendiri, dari perbuatan mom-shaming.
“Mengerti Mama yaitu sebuah gerakan yg tercipta sebagai usaha buat mendampingi Mama dalam setiap fase kehidupan akan dari persiapan kehamilan hingga mengasuh anak. Untuk lebih lagi mengerti Mama, Hallobumil juga launching kampanye anti mom-shaming dalam bungkusan edukasi yg dikerjakan secara konkrit pada ranah digital,”jelas Mia Argianti selaku Head of Hallobumil, Jakarta, baru – baru ini.
Latar belakang dari kampanye Mengerti Mama: Fight Mom Shaming ini lahir dari fakta dan kenyataan bahwa setiap ibu mulai memikul tanggung jawab yg berat dan sepanjang perjalanannya, mereka membutuhkan kesehatan fisik dan juga mental yg luar biasa.
Dalam konteks kesehatan fisik, data dari WHO tahun 2015 dahulu memperlihatkan bahwa Indonesia adalah negara ke-3 setelah Kamboja dan Laos dengan masalah kematian ibu hamil yg sangat tinggi.
Sebanyak 9.600 ibu mengalami komplikasi dan meninggal setiap tahunnya di tengah masa kehamilan atau ketika proses melahirkan. Angka ini setara dengan 359 kematian dari setiap 100.000 kehamilan dan juga menegaskan tingginya risiko menjadi seorang ibu di Indonesia.
Dalam konteks kesehatan mental, iklim dan budaya mengkritik atau yg sekarang dikenal dengan mom-shaming, kerap menimbulkan persoalan dan tekanan yg mempengaruhi psikologis perempuan.
“Padahal, kesehatan mental yaitu salah sesuatu aspek kesehatan yg utama buat diperhatikan terutama ketika persiapan kehamilan, selama menjalani kehamilan, dan pada periode pemberian ASI. How to fight mom-shaming? Have a healthy pregnancy dan memiliki pemahaman bahwa kehamilan yg sehat berasal dari kesehatan fisik dan kesehatan mental yg baik,” jelas dr. N. B. Donny A. M., Sp.OG selaku dokter kandungan.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com