Banyumas Raya
Jakarta – Kasus pengeroyokan terhadap anak kini semakin marah. Hal tersebut kelihatan dari perkara yg belakangan menjadi perbincangan warga net, merupakan dengan Tagar #JusticeForAudrey.
Tagar #JusticeForAudrey mencuri perhatian media sosial Twitter. Itu karena seorang siswi yg masih duduk di bangku SMP berinisial AY (14) warga Pontianak, Kalimantan Barat, dikeroyok oleh 9 orang siswi SMA.
Viralnya cerita itu diungkap di akun Twitter @syarifahmelinda. Aksi pengeroyokan itu terjadi karena persoalan asmara. Pelaku utamanya ada 3 orang. Akibat pengeroyokan itu, korban harus dirawat di rumah sakit.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., seorang psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia, angkat bicara soal perkara tersebut. Menurutnya anak – anak mampu dihindari dari tindakan kekerasan dengan banyak melakukan kegiatan yg positif.
“Yang saya mau bilang adalah, pada dasarnya, kenapa anak – anak milik ide – ide kekerasan, antara yang lain itu karena dia tak memiliki ide – ide lainnya. Ide – ide positif lainnya,” kata Anna, Jakarta, Kamis, (11/04/2019).
Masih menurutnya, dengan salah satunya melakukan kegiatan membaca. Mengajak anak buat ngobrol bersama juga menjadi salah sesuatu jalan agar anak tak melakukan tindakan negatif.
“Jadi, sebenarnya, kalau kami ingin kasih anak ide – ide yg positif buat menghabiskan waktunya, dari pada dia melakukan kekerasan pada orang lain, ya itu sebenarnya banyaklah kasih kegiatan, banyak kasih bacaan, banyak ngajak dia ngobrol bareng dan semua macamnya,” tambahnya.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com