Pusat Energi Dunia Ingatkan AI Ancam Ketersediaan Listrik di Masa Depan
Menurut analisis International Energy Agency (IEA), pusat data telah memakai 415 terawatt-jam (Twh) pada tahun 2024 atau sekitar 1,5% konsumsi listrik global. Selain itu, server AI menyumbang lebih 24% penggunaan listrik di pusat data AS pada tahun yang sama.
Badan Energi Internasional IEA pun memperingatkan bahwa pusat data AS kini membutuhkan hingga 945 TWh listrik untuk tahun 2030. Permintaan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan energi untuk kecerdasan buatan pada saat ini.
Lebih buruknya lagi, tekanan yang lebih besar pada infrastruktur energi dapat mengakibatkan kenaikan tagihan listrik, pemadaman listrik, dan pemadaman listrik bagi masyarakat. Bahkan, ada ancaman jaringan listrik tidak cukup energi.
Bahkan, Goldman Sachs memproyeksikan hal yang sama, dengan perkiraan bahwa pusat data AI bisa menghabiskan 165% lebih banyak. Hal itu pun menjadi pertanyaan besar, apakah permintaan energi AI akan berbahaya.
