Banyumas Raya
Beijing – Xiaomi resmi mengumumkan fungsi peringatan bahaya gempa bumi sudah diintegerasikan ke dalam antarmuka MIUI dalam konferensi tahunan Mi Developer Conference di Beijing, China.
CEO Xiaomi Lei Jun menyampaikan bahwa dengan bantuan strategi dual core smartphone + AIoT, Xiaomi mulai melanjutkan upaya membuat 5G + AIoT menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang.
“Di luar rencana pemasaran 10 perangkat 5G pada 2020, kita mulai memanfaatkan betul posisi kepemimpinan kalian di bidang AIoT buat menghadirkan definisi Smart Home kepada seluruh orang,” ujar Lei Jun, dalam informasi tertulisnya.
Xiaomi mengklaim menjadi perusahaan pertama yg berhasil mengintegrasikan layanan peringatan dini gempa ke dalam sistem operasi.
Dengan pengintegrasian ini, peringatan terjadinya gempa mulai dikirimkan ke smartphone yg beroperasi dengan MIUI 11 dan Mi TV cuma hitungan detik sebelum gelombang gempa tiba.
Fitur ini diluncurkan pada 20 September lalu, dan masih pada tahap uji mencoba saat MIUI 11 dirilis.
Bekerja sama dengan Institute of Care-life, sebuah organisasi yg berpangkalan di Chengdu dan berfokus pada peringatan bencana alam, Xiaomi sudah mengaktifkan layanan ini buat pertama kali di Provinsi Sichuan.
Kawasan tersebut memiliki intensitas gempa yg tinggi, dan nantinya mulai menyebarluaskan program ini ke tingkat nasional dan lebih jauh lagi.
Berbeda dengan peringatan bahaya gempa yg dikirimkan via aplikasi smartphone, seperti yg tersedia di dua negara, fungsi ini diintegrasikan ke dalam sistem operasi bagi memastikan waktu pengiriman tanda bahaya tak mulai terlalu terdampak oleh faktor-faktor seperti koneksi Internet.
GM di departemen platform IoT Xiaomi, Fan Dian, menyampaikan bahwa smartphone dan provider IoT yang lain juga dapat mengadopsi fungsi tersebut.
Dia pun menyampaikan Xiaomi mulai terbuka bagi berbagi praktik dan pengalaman pengaplikasian fungsi tersebut. [ikh]
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com