Banyumas Raya
Jakarta – Semua vendor ponsel tampaknya wajib mewaspadai agresifitas Realme, termasuk Xiaomi. Seperti kami ketahui, buat pertama kali, Realme masuk ke 4 besar yg sukses menyalip Xiaomi pada smartphone di Indonesia, dengan raihan 12,6 persen market share (IDC).
Public Relation Manager realme Indonesia, Krisva Angnieszca, menyampaikan strategi penjualan dengan produk yg terus laris terjual menjadi bukti vendor smartphone anak muda ini mampu naik signifikan ke posisi keempat.
Krisva menambahkan, hal yang lain yg turut mendukung naiknya posisi realme adalah filosofi produk realme yakni dare to leap, di mana Realme menekankan empat pilar dalam berbisnis di Tanah Air.
“Pilar pertama adalah produknya terus hadir dengan inovasi-inovasi yg bagus, kedua dari segi price atau harga yg terjangkau. Kemudian kita juga menawarkan pusat servis resmi, serta ketersediaan barang yg terus ada,” ujar Krisva ketika temu media, Jumat (16/11/2019).
Secara terpisah dalam mengomentari laporan kuartal 3 ini, Risky Febrian Market Analyst IDC Indonesia mengatakan, realme sendiri berkompetisi secara agresif dengan program marketing dan penawaran produk.
“Mereka mampu mendapatkan predikat terbaik di segmennya, sehingga realme naik ke peringkat keempat dimana mereka berhasil mengapalkan dengan masif smartphone di rentang harga USD 100 200,” terang Risky.
Sementara itu, Palson Yi Brand Manager realme SEA mengatakan, bangga bahwa realme berada di peringkat 4 dalam daftar Top Smartphone Brand di Indonesia. Menurutnya, realme sudah mengalami pertumbuhan yg sangat cepat dalam waktu singkat.
“Diperkenalkan di Indonesia pada Oktober tahun lalu, kalian menjadi Top 5 Smartphone Brand di Q2-2019, dan ketika ini naik menjadi Top 4 Smartphone Brand di Q3. Tidak ada sebelumnya merek smartphone yg pernah mendapatkan prestasi ini dalam waktu singkat di Indonesia,” katanya.
Dengan momentum yg sudah tercipta, bukan tak mungkin, Realme mampu selalu menerobos ke posisi atas pada periode berikutnya. Apalagi line up yg ditawarkan Realme, mirip dengan Xiaomi, yakni dominan di segmen menengah bawah (mid to low).
Harus diakui, strategi mengusung teknologi smartphone terkini dan harga yg berani, seperti halnya Xiaomi, membuat Realme menjadi game changer buat industri smartphone domestik.
“Faktor paling krusial ketika bermain di pasar smartphone Indonesia adalah ketersediaan produk. realme memastikan stok produk mereka terus tersedia dan dapat dikirim ke dealer/pemilik toko lokal bagi penjualan perdana secara tepat waktu.” kata Palson.
Xiaomi sendiri diketahui memiliki persoalan kelangkaan produk, akibatnya warganet kadang mencibir dengan sebutan ponsel Xiaomi “gaib”, alias sukar dicari di pasaran. Kalaupun ada, harganya berbeda dengan yg ditetapkan pasar, karena ada permainan itulah harga dari pedagang yg memanfaatkan kelangkaan.
Di Indonesia, produksi Xiaomi digarap oleh pabrik Sat Nusapersada di Batam. Realme diketahui memproduksi ponselnya di pabrik OPPO di Tangerang.
Setelah dapat memenuhi permintaan pasar tepat waktu, kini realme juga sudah bersiap bagi launching produk premium terbarunya dalam waktu dekat.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com