Banyumas Raya
Beijing – Pendiri perusahaan ponsel China, Smartisan Technology, yakni Luo Yonghao, dilarang naik kereta cepat dan pesawat di negaranya sendiri karena perusahaannya tak mematuhi keputusan pengadilan bagi persoalan kontrak.
Luo juga dilarang bagi bermalam di hotel mewah, bersenang-senang di klub malam mewah, klub golf, membeli properti, ikut asuransi premium dan menyekolahkan anak di sekolah swasta yg mahal, berdasarkan perintah dari pengadilan Danyang di China bagian selatan, demikian lansir Reuters.
Pengadilan mengeluarkan perintah tersebut karena Smartisan gagal memenuhi keputusan pengadilan terkait perselisihan kontrak dengan perusahaan elektronik setempat.
Melalui media sosial Weibo, Luo telah meminta maaf kepada para kreditur dan investor, dia berjanji mulai membayar utang-utangnya.
Luo menyatakan Smartisan berutang 600 juta yuan karena bisnis menurun sejak tahun lalu, tapi, 10 bulan terakhir mereka menghasilkan 300 juta yuan.
Brand Smartisan di China memang tak sebesar kompetitornya seperti OPPO, Xiaomi, dan Huawei. Luo, sang pendiri, terkenal dengan pernyataan-pernyataannya yg kontroversial di media massa, termasuk salah satunya sesumbar mulai mengakuisisi Apple.
ByteDance, perusahaan induk Tik Tok, membeli sejumlah hak paten dari Smartisan, dan sedang mengembangkan ponsel dari paten tersebut.
Smartisan minggu dulu launching ponsel baru, COO Wu Dezhou menyatakan kebanyakan tim mereka pindah ke ByteDance setelah akuisisi paten tersebut buat mengerjakan ponsel dan perangkat keras.
Luo, menurut Wu, telah keluar dari tim karena alasan pribadi.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com