Banyumas Raya
Seoul – Pendapatan Samsung menurun secara keseluruhan, meskipun bisnis smartphone untuk flagship Galaxy Note 10 dan kelas di bawahnya, seri Galaxy A, dilaporkan mengalami tren kenaikan penjualan.
Demikian laporan keuangan Samsung kuartal ketiga (Q3) 2019, yg baru-baru ini diumumkan ke publik.
Berdasarkan laporan tersebut, total pendapatan Samsung di semua sektor bisnis tercatat di angka 7,78 triliun won.
Besaran pendapatan ini menurun drastis seandainya dibandingkan dengan periode yg sama di tahun sebelumnya. Kala itu, pendapatan Samsung dilaporkan mencapai 17,57 triliun won.
Menurut Samsung, merosotnya pendapatan ini disebabkan oleh bisnis semikonduktor yg kian lesu.
Pendapatan yg didulang dari bisnis tersebut di Q3 2019 ini cuma tercatat 3,05 triliun won, anjlok dari pendapatan 13,65 triliun won yg diraih pada periode yg sama di tahun lalu.
Meski pendapatan keseluruhan terbilang rendah, seandainya dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pendapatan Samsung tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,18 triliun won.
Peningkatan pendapatan antar kuartal ini dipengaruhi oleh performa yg baik dari primadona teranyar besutan Samsung, merupakan Galaxy Note 10 yg meluncur awal Agustus lalu.
Selain itu, beragam seri Galaxy A terbaru disebut juga turut berkontribusi terhadap pendapatan Samsung.
Secara lebih rinci, pada divisi IT & Mobile Communications (IM) yg memayungi bisnis smartphone Samsung, pihaknya sendiri mencatat sudah mendulang keuntungan 2,92 triliun won di Q3 2019.
Angka tersebut meningkat 1,36 triliun won seandainya dibandingkan dengan kuartal kedua pada tahun yg sama.
Terlepas dari itu, bagi mengejar ketertinggalan pada bisnis semikonduktor, Samsung berencana bagi merangkul mitra baru dan memperluas proses produksi chip 5nm dan 7nm (EUV) pada 2020 mendatang.
Raksasa teknologi Korea Selatan ini juga berharap bisnis smartphone terus meningkat di kemudian hari dengan adanya produk 5G dan smartphone layar lipat Galaxy Fold.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com