Banyumas Raya
San Francisco – Otoritas telekomunikasi Federal Communications Commission (FCC) melarang operator-operator seluler AS membeli perangkat Huawei dan ZTE dengan dana subsidi.
Dana subsidi dimaksud adalah Universal Service Fund (USF) yg dikutip oleh FCC dari operator-operator seluler setiap kuartal. Jumlah dana USF yg dicairkan mencapai US$8,5 miliar atau sekitar Rp119,7 triliun per tahun.
Mirip dengan dana Universal Service Obligation (USO) di Indonesia, dana USF dimaksudkan buat pemerataan telekomunikasi dan akses internet di AS, khususnya untuk penduduk di daerah-daerah terpencil.
Kini, setelah FCC mengeluarkan larangannya pada Jumat minggu lalu, operator-operator AS pun tidak dapat lagi membeli perangkat jaringan Huawei dan ZTE dengan dana USF.
Namun, mereka tetap dapat membeli alat dari beberapa perusahaan China itu, tetapi harus dengan dana sendiri, di luar dana USF.
Selain melarang pembeliannya dengan dana subsidi USF, FCC juga mempertimbangkan usulan bagi mencabut perangkat Huawei dan ZTE dari jaringan seluruh operator AS. Saat ini, FCC masih mendengar masukan dari publik terkait usulan tersebut.
Geoffrey Starks, salah seorang Komisioner FCC, menyampaikan bahwa ketika ini infrastruktur jaringan punya operator seluler yg ada di daerah rural telah kepalang memakai peralatan dari Huawei dan ZTE buat jaringan 3G dan 4G mereka.
Dia pun menegaskan seandainya kemudian FCC mewajibkan operator buat mencabut semua peralatan dari Huawei dan ZTE buat menggantinya dengan perangkat baru, maka operator-operator ini membutuhkan bantuan dana dari pemerintah.
FCC sudah meminta operator buat merinci semua keterangan terkait infrastruktur mana saja yg telah memakai perangkat dari Huawei dan ZTE. Operator juga diminta bagi memperkirakan berapa besar biaya pergantian segala perangkat tersebut.
Menurut pihak FCC buat pergantian semua infrastruktur diperkirakan mulai menelan biaya sebesar US$1,89 miliar atau sekitar Rp26,6 triliun. Itu pun mulai memakan waktu kurang lebih beberapa tahun bagi pergantian semua perangkat.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com