BANJARNEGARA – Pandemi Covid 19 belum hilang, sebagian masyarakat di Banjarnegara kini dihantui penyakit Chikungunya.
Di Kelurahan Parakancanggah, sejumlah warga terinfeksi virus yang dibawa nyamuk tersebut.
Lurah Parakancanggah Kecamatan Banjarnegara Sarwosri mengatakan, sebanyak 26 warganya terkena Chikungunya. Tetapi itu baru mereka yang memeriksakan diri dan terdata di Puskesmas.
Belum termasuk penderita lain yang memeriksakan diri ke rumah sakit, maupun dokter praktik.
Ada juga penderita Chikungunya yang memutuskan menjalani penyembuhan secara mandiri di rumah atau tidak berobat ke rumah sakit.
“Itu yang periksa di Puskesmas. Karena ada yang periksa rumah sakit, dokter, dan tidak berobat, “katanya, Rabu (17/11/2021).
Serangan Chikungunya sebetulnya bukan baru-baru ini terjadi.
Sri mengatakan, sejak Idul Fitri 2021 lalu, ia sudah mendapati informasi beberapa warganya terkena Chikungunya.
Tetapi puncak warga mulai banyak yang terpapar sejak bulan Oktober hingga November ini.
Gejala yang umum bagi penderita Chikungunya adalah pusing, tulang pegal, dan muncul ruam merah pada kulit.
Penyakit ini, dari informasi yang ia dapatkan, tidak mematikan seperti Demam Berdarah.
Hanya penderitanya sulit beraktifitas karena penyakit itu menyerang persendian.
Ia melihat sejumlah penderita Chikungunya sulit bergerak hingga cara berjalan mirip robot.
“Tidak mematikan, cuma sembuhnya lama ” katanya.
Ia melihat, penyembuhan Chikungunya yang menyerang warganya cukup lama, sampai satu hingga dua bulan.
Berbeda dengan anak kecil yang masa penyembuhannya relatif lebih singkat, berkisar 14 hari karena sistem imunnya masih kuat.
“Ada yang sudah sembuh, lalu pergi capek terus imunnya turun, kambuh lagi,” katanya.(*)