Startup Ini Sebut Bisa Tunda Penuaan Manusia, Benarkah?

oleh -996 Dilihat

Banyumas Raya

Startup yang berasal Amerika Serikat (AS) ini memiliki cara bagaimana menunda penuaan manusia. Ini artinya, startup tersebut mengklaim bisa memperpanjang umur manusia. Benarkah demikian?

BERITA TERKAIT
  • Perkenalkan Cumi.id, startup rental marketplace besutan Christian Sugiono cs
  • iPrice umumkan bisa pendanaan baru dari LINE Ventures
  • Bayar di Hotel, fitur baru dari Traveloka

Dilaporkan Daily Mail, Selasa (15/5), startup itu bernama Rejuvenate Bio. Percobaan ini pun dikerjakan pertama kali pada anjing macam Beagle. Jika memang percobaan berhasil, tidak menutup kemungkinan startup ini mulai menerapkan hal tersebut ke manusia.

Pendiri Rejuvenate Bio, George Church dari Harvard Medical School, percobaan berikutnya mulai dikerjakan pada tikus.

“Kami mulai menyuntikkan DNA baru ke tubuh. Kami sudah menguji percobaan tersebut pada anjing dan tikus, nantinya mulai diuji mencoba pada manusia,” ujar Church.

Penelitian tersebut juga didasari pada kemampuan organisme seperti cacing dan lalat. Kedua makhluk hidup tersebut diketahui dapat meningkatkan gen mereka dan mampu menggandakan waktu hidup.

Church juga mengungkap penelitiannya kalau transfusi darah pada tikus yg lebih tua dari tikus yg lebih muda juga mampu mengembalikan sejumlah ‘biomarker’ ke tingkat yg lebih muda. Namun, belum diketahui apakah pengujian kepada anjing berhasil atau tidak.

Dalam dokumen yg diberikan oleh dokter hewan di West Coast pada Juni 2017, Rejuvate Bio mengungkap terapi gennya telah diuji pada empat anjing Beagle dengan Tufts Veterinary School di Boston.

Sementara bagi percobaan tubuh manusia, Church bersiap bersedia menjadi sukarelawan yg pertama. Rejuvenate Bio bahkan juga sudah mengantongi dana dari Komando Operasi Khusus Amerika Serikat bagi mengetahui peningkatan kemampuan anjing-anjing militer.

Uji perpanjangan usia pada hewan seperti ini sebetulnya bukan yg pertama. Pada 2015, laboratorium punya Church di Harvard, telah coba menguji tikus dengan terapi gen dan perangkat canggih bernama CRISPR.

Terapi gen tersebut memasukkan DNA ke dalam virus, yg kemudian masuk ke sel-sel hewan. Church juga telah menguji lebih dari 60 terapi gen kepada hewan tersebut.

Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I. R [ara]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.