Starlink, layanan internet satelit dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, telah mengantongi izin operasi di Indonesia.
Dalam keterangan tertulis yang diunggah di laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan, Space X telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan dan Internet Service Provider (ISP).
Dengah dua izin tadi, Starlink bisa menyediakan internet ke konsumen dalam skema B2 di Tanah Air, alias bisa menjual layanan internetnya ke pelanggan rumahan di Indonesia. Sebelumnya, kehadiran Starlink di Indonesia terendus sejak tahun lalu.
Warga Indonesia kini mulai bisa memesan internet satelit Starlink lewat laman resmi Starlink berbahasa Indonesia dengan URL starlink.com/id.
Lantas berapa harga langganan Starlink di Indonesia?
Harga langganan Starlink di Indonesia
Pantauan KompasTekno saat berita ini ditayangkan, di laman resminya tersebut, Starlink sudah merinci harga langganan paket “standar” unlimited seharga Rp 750.000 per bulan. Pelanggan juga harus membayar biaya senilai Rp 7.800.000 untuk perangkat keras.
Starlink tidak merinci berapa kecepatan internet yang ditawarkannya untuk pelanggan pribadi. Namun, di kategori bisnis, Starlink merinci bahwa kecepatan unduhan mencapai 40 Mbps hingga lebih dari 220 Mbps.
Kecepatan unggahannya mencapai 8 Mbps hingga lebih dari 25 Mbps. Latensinya mencapai 20 milidetik sampai 60 milidetik.
KompasTekno mencoba memesan internet Starlink untuk domisili di Kota Tangerang, Banten. Kami perlu memasukkan informasi kontak seperti nama, nomor telepon, dan alamat e-mail. Kemudian, kami juga harus memberikan informasi alamat rumah yang ingin dipasang Starlink.
Harga paket Standar Starlink di Indonesia adalah Rp 750.000 per bulan. Pelanggan juga harus membayar biaya perangkat keras senilai Rp 7.800.000.
Di akhir, kami harus membayar total biaya Rp 9.645.000 untuk biaya pemasanan awal, dengan rinciannya sebagai berikut:
Deposit: Rp 750.000
Layanan: Rp 750.000 per bulan
Perangkat keras: Rp 7.800.000
Pengiriman dan penanganan: Rp 345.000
Starlink terus memperluas jangkauannya setelah diluncurkan secara global pada Agustus 2021.
Hingga Mei 2022, internet Starlink sudah tersedia di 32 negara di dunia, di antaranya seperti di Inggris, Perancis, Spanyol, Portugal, Lituania, Denmark, Jerman, Australia, Chile, hingga Meksiko.
Meski terbilang pemain baru, Starlink di Lituania, Meksiko, Chili, dan Australia secara berturut-turut dinobatkan sebagai penyedia (provider) internet satelit tercepat secara berturut-turut di benua Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan kawasan Oseania.
Setidaknya begitulah menurut laporan Ookla, pembuat aplikasi kecepatan internet Speedtest, untuk periode kuartal I (Januari-Maret) 2022.
Misalnya, di Lituania, nilai median untuk kecepatan unduhnya (download speed) mencapai 160,08 Mbps. Sementara angka median untuk kecepatan unggahnya (upload speed) tercatat hanya 24,19 Mbps.
Sementara di Australia, internet Starlink memiliki nilai median untuk download speed mencapai 124,31 Mbps. Sementara nilai median untuk upload speed-nya hanya berkisar di angka 11,71 Mbps.