Banyumas Raya
Semenjak peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) diberlakukan buat smartphone 4G, LG mengakui segera bekerja sama dengan pihak ketiga buat merakit smartphonenya, yakni PT ARM. Padahal, LG sendiri sudah memiliki pabrik perakitan sendiri. Hanya saja buat produk elektronik lainnya.
- LG G7 bakal bawa resolusi QHD
- LG rilis NeoChef, microwave oven zaman now
- Keren, segala produk LG mulai pakai teknologi kecerdasan buatan
Namun, seiring berjalannya waktu, LG akhirnya menetapkan buat berhenti bekerja sama dengan pihak ketiga. Persisnya hal itu dikerjakan pada 4 Mei 2018 lalu.
Menurut Head of LG Mobile Communications Indonesia, Heegyun Jang, tak ada alasan khusus mengapa pihaknya menetapkan buat tak melanjutkan kerja sama dengan pihak pabrikan perakitan itu.
“Kami tak milik alasan khusus tentang itu,” katanya kepada awak media di kantor LG, Jakarta, Rabu (9/5).
Heegyun pun menceritakan ikhwal terjadinya kerja sama dengan pihak ketiga. Kala itu, tepatnya 2 tahun yg lalu, negeri ini baru saja memulai pemberlakukan aturan TKDN. Untuk mempercepat masuknya smartphone 4G terbaru miliknya, maka opsi yg masuk akal adalah bekerja sama dengan pabrikasi lain.
“Pihak ketiga yaitu solusi yg paling cepat,” jelasnya.
Akhirnya, karena ingin memberikan yg terbaik buat konsumennya dan percepatan produksi, maka LG Indonesia menetapkan bagi memakai pabrik miliknya sendiri. Ia menjanjikan, produk terbarunya nanti yakni G7+ ThinQ, mulai lebih cepat dirilis di negeri ini. Hal ini karena sudah memakai pabrik sendiri buat merakitnya.
“Bila produk-produk sebelumnya ada gap sekitar beberapa bulan dari peluncuran global, maka bagi G7+ ThinQ ini kita mampu percepat,” ungkap dia. [ara]
Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com