Makin Banyak Orang Indonesia Tidak Bayar Pinjol

oleh -550 Dilihat
Makin Banyak Orang Indonesia Tidak Bayar Pinjol

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari atau TWP90 perusahaan peer to peer lending (P2P lending) atau pinjol naik per April 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan TWP90 per April 2023 sebesar 2,82%, naik dibandingkan dengan posisi Maret 2023, yakni 2,81%.

Sementara itu, total pembiayaan P2P lending naik dua digit. “Total outstanding pembiayaan fintech P2P lending tumbuh 30,63% yoy menjadi Rp50,53 triliun,” kata Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (6/6/2023).

TWP90 adalah tingkat wanprestasi atau kelalaian dalam menyelesaikan kewajiban perjanjian pendanaan dengan periode lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Adapun TWP90 P2P lending merangkak naik sejak awal 2023. Padahal tutup buku tahun lalu pinjaman bermasalah pinjol telah turun dari posisi 3,07% pada September 2022 menjadi 2,78% pada Desember 2022.

Pada bulan pertama tahun ini, TWP90 berada pada posisi 2,75% dan sempat turun ke 2,69% pada bulan selanjutnya. Namun menjelang Idulfitri, pembiayaan bermasalah kembali naik ke level 2,81% pada Maret 2023.

Pada periode yang sama, fintech lending, secara industri, membukukan laba bersih Rp289,46 miliar. Kondisi ini kontras dengan April 2022, di mana masih merugi Rp116,18 miliar.

Sebagai informasi fintech lending mulai membalikkan rugi menjadi laba pada awal tahun ini. Akhir 2022, fintech lending masih mencatat rugi sebesar Rp41,05 miliar.

OJK mencatat hingga April 2023, ada 102 penyelenggara fintech lending di Indonesia. Sebanyak 7 di antaranya berbasis syariah dan sisanya konvensional.

Total aset dari fintech lending konvensional maupun syariah sebesar Rp 6,44 triliun dengan ekuitas Rp 3,12 triliun.

No More Posts Available.

No more pages to load.