Banyumas Raya
, Jakarta – Dibanding smartphone yang selalu meningkat permintaannya, pasaran tablet terbilang sepi atau mampu dibilang stagnan, bahkan cenderung selalu menurun selama lebih dari tiga tahun terakhir.
Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Denny Galant mengakui bahwa pasar tablet memang sedang stagnan selagi konsumen mengalami pergeseran preferensi ke arah perangkat berharga lebih mahal.
“Memang pasar tablet berbeda dengan smartphone atau cenderung flat, tetapi dari paruh pertama dari awal 2019 sampai sekarang ini pasar tablet Samsung tumbuh, khususnya segmen premium,” kata Denny kepada , ketika ditemui di sela-sela acara peluncuran Galaxy Tab S6 di Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Baca juga: Samsung Mulai Pasarkan Galaxy Tab S6 di Indonesia
Kategori premium yg dimaksud oleh Denny adalah tablet dengan banderol harga Rp8 juta ke atas. Di segmen ini, dalam riset terakhir samsung masih mendominasi di angka 50 persen di Indonesia.
Tapi mengapa konsumen kini cenderung memilih tablet berharga mahal? Jawabannya berkenaan dengan posisi tablet yg kian terjepit oleh smartphone yg ukuran layarnya semakin lebar, dan laptop selaku perangkat di atas tablet dari segi ukuran fisik.
“Konsumen itu kalau tak ada alasan kuat bagi memiliki tablet, mereka mulai pilih smartphone saja atau laptop, idealnya tablet memang menjadi komplementer (pelengkap) dapat jadi laptop,” imbuh Denny.
Gabungan produktivitas dan hiburan Samsung berupaya menarik konsumen lewat tablet terbarunya, Galaxy Tab S6, dengan menggabungkan aspek produktivitas dan entertainment dalam sesuatu perangkat.
Berbekal pena stylus S-Pen dan kemampuan berubah wujud menjadi serupa komputer lewat fitur Samsung Dex, Galaxy Tab S6 mencoba menawarkan diri sebagai alat buat bekerja.
Di sisi lain, kebutuhan hiburan ditunjang oleh layar Super AMOLED selebar 10,5 inci, plus AKG audio Dolby Atmos dengan empat speaker, baterai 7040mAh berdaya tahan hingga 15 jam buat playback video, wireless charging, konektivitas LTE dan chipset kelas atas, Snapdragon 855.
Tablet ini dibekali sensor sidik jari di layar. Dan buat S-Pen, tak cuma bagi corat-coret, stylus ini juga dapat berfungsi sebagai remote control saat memutar konten mutimedia dan mengambil foto.
S-Pen sendiri dibekali baterai 0,35mAh yg mampu menyokong 10 jam penggunaan. Bisa diisi ulang 10 menit penuh dengan menempelkan ke belakang tablet.
Namun di balik seluruh melimpahnya fitur tersebut, konsekuensinya adalah harga Galaxy Tab S6 melambung mendekati Rp12 juta, itu pun belum termasuk aksesori cover keyboard yg harus dibeli terpisah seharga Rp2,1 juta.
Aksesori ini yaitu pelengkap vital apabila Galaxy Tab S6 mulai diberdayakan sebagai alat kerja.
Denny mengatakan, pendekatan mutakhir dengan membuat tablet secanggih mungkin ini memang sengaja dikerjakan oleh Samsung buat mengisi segmen atas yg diminati konsumen.
Harapannya, konsumen mulai memandang harga tinggi sang tablet memang layak ditebus lantaran ia menawarkan banyak fungsi sekaligus.
“Orang itu beli paling murah atau paling canggih sekalian. Ini (Galaxy Tab S6) jadinya worth it. Tidak ada kompromi baik buat produktivitas ataupun entertainment,” pungkas Denny. [ikh]
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com