Bos Huawei: Kami Tak Butuh AS Untuk Sukses!

oleh -369 Dilihat

Banyumas Raya

Shenzhen – Hubungan Huawei dan AS merenggang setelah raksasa teknologi yang berasal China itu masuk dalam daftar hitam perdagangan. Pemerintahan Donald Trump membatasi Huawei buat mendapatkan pasokan komponen dari AS.

Namun, adanya pembatasan dari pemerintah AS justru membuat Huawei mendapat banyak simpati. Bahkan kebijakan AS tersebut justru membangkitkan jiwa nasionalisme masyarakat China dan membuat vendor teknologi ini semakin berjaya di tanah kelahirannya.

Melihat keadaan ini, pelopor sekaligus CEO Huawei Technology, Ren Zhengfei, dengan optimistis menyampaikan bahwa perusahaan yg ia pimpin itu mampu bertahan sekalipun tak mengandalkan AS.

Ren juga menyampaikan kecil kemungkinan Pemerintah AS mulai mengeluarkan nama Huawei dari daftar hitam, bahkan dapat saja nama Huawei mulai berada dalam daftar tersebut selamanya.

“Kami dapat bertahan dengan sangat baik tanpa AS. Kami tak melihat AS mulai menghapus Huawei dari ‘entity list’, mereka juga mungkin mulai membuat kita selamanya di dalam list karena kalian baik-baik saja tanpa mereka,” kata Ren, seperti dilansir Phone Arena.

Dia juga meyakini bahwa Huawei bukanlah bagian dari negosiasi perdagangan antara AS dan China. Sebab menurut Ren, Huawei tak memiliki urusan bisnis di AS.

“Tidak ada konfrontasi dengan AS,” katanya.

Nama Huawei masuk dalam daftar hitam perdagangan AS sejak Mei lalu. Pemerintah AS tidak cuma memasukkan nama Huawei, ada pula sebanyak 70 afiliasi Huawei yg ikut serta dimasukkan ke dalam daftar hitam bernama ‘entity list’ tersebut.

Seluruh perusahaan yg masuk dalam daftar ini dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintahan Donald Trump.

Jika Huawei ingin membeli komponen tertentu dari perusahaan AS, Huawei harus mengajukan izin kepada Washington bagi membeli komponen tersebut.

Selama dua waktu terakhir, Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump memang secara agresif melobi negara-negara yang lain buat tak memakai peralatan punya Huawei, khususnya teknologi jaringan 5G yg kini tengah banyak dikembangkan.

Departemen Perdagangan AS menyampaikan bahwa langkah ini diambil setelah Departemen Kehakiman AS mengeluarkan dakwaan bahwa Huawei menjalin konspirasi dengan Iran. Huawei juga dituding terlibat dalam aktivitas yg membahayakan keamanan nasional AS.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.