Gerindra Tuding Nuruzzaman Cari Sensasi Untuk Jadi Caleg Dari Partai Lain

oleh -410 Dilihat

Banyumas Raya

JAKARTA, – Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menuding mantan Wakil Sekjen Gerindra Muhammad Nuruzzaman mencari sensasi karena hendak maju menjadi caleg dari partai lain.

Namun Andre enggan mengungkapkan partai mana yg menjadi rumah baru untuk Nuruzzaman.

“Jadi intinya Saudara Nuruzzaman ini mencari sensasi, mencari popularitas, karena memang telah deal pindah ke partai tertentu. Dimana pencalegan beliau mulai di-support partai tertentu itu. Jadi begitu,” kata Andre ketika dihubungi, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Bantah Nuruzzaman, Gerindra Anggap Fadli Zon Tak Hina Yahya Staquf

Ia menilai Nuruzzaman membutuhkan panggung agar namanya di partai barunya nanti mampu dikenal publik.

Karena itu, menurut Andre, Nuruzzaman sengaja membuat sensasi dengan meramaikan kepindahannya melalui momen ini.

Ia menambahkan, cuitan Fadli Zon di twitter yg mengkritik kehadiran anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf bukan hinaan.

Cuitan itu, kata Andre, yaitu protes Fadli yg merasa sikap Yahya yg hadir dalam diskusi yg diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terkait konflik Israel-Palestina, berbeda dengan sikap politik Indonesia.

Baca juga: Fadli Zon Hina Yahya Staquf, Nuruzzaman Hengkang dari Gerindra

Sebab, tutur Andre, selama ini pemerintah Indonesia konsisten menentang Israel.

Karena itu, ia megatakan, tidak ada hubungannya hengkangnya Nuruzzaman dari Gerindra dengan cuitan Fadli itu.

Ia pun menyampaikan tudingan dari Nuruzzaman ihwal Gerindra memproduksi isu SARA sepanjang Pilkada DKI Jakarta berlangsung murni hoaks.

“Ini soal momentum aja. Dia butuh panggung, dia bikin hoaks. Itu kan tuduhannya hoaks. Kalau mau pindah partai silakan aja. Itu kan hak konstitusi beliau. Jadi itu cari sensasi, cari popularitas bagi pencalegan nanti 2019,” lanjut Andre.

Baca juga: Kehadiran Gus Yahya di Forum Israel Tak Ubah Dukungan NU terhadap Palestina

Nuruzzaman sebelumnya menetapkan hengkang dari Partai Gerindra karena tidak terima kiainya, Yahya Cholil Staquf, dihina ketika menjadi pembicara di Israel.

Nuruzzaman merasa Fadli Zon sudah menghina melalui cuitannya di twitter ihwal kehadiran Yahya sebagai pembicara di forum yg diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terkait konflik Israel-Palestina.

“Ya, ini sebagai bentuk respons santri kepada kiainya sebenarnya. Jadi ini santri NU yg merespons saat ada orang yg menyerang kiainya,” ucap Nuruzzaman ketika dihubungi.

Baca juga: Yahya Staquf Bicara di Forum Israel, Menlu Jamin Sikap RI soal Palestina Tak Berubah

“Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, satu yg Pak Prabowo (Subianto) tak pernah mampu paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja,” lanjut Nuruzzaman.

Sebenarnya, ada persoalan yang lain yg menjadi pertimbangan Nuruzzaman keluar dari Gerindra, yakni saat pertarungan di Pilkada DKI.

Ia menilai, Gerindra berkontribusi dalam memproduksi isu SARA sepanjang Pilkada Jakarta berlangsung.

Baca juga: Anggota Wantimpres Yahya Staquf Bicara di Forum Israel, Ini Respons Jokowi

Masalah lain, sikap Gerindra yg menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Ormas bagi disahkan menjadi undang-undang.

Ia mengatakan, sebagai kader NU, telah semestinya ia mendukung Perppu tersebut namun ternyata bertentangan dengan sikap partai.

“Oleh sebab itu, aku telah berfikir bagi mundur dari Gerindra pada Desember 2017 dahulu karena kontibusi dan ketulusan aku berjuang bersama tak pernah terakomodir. Sehingga, tinggal mencari momen yg tepat yg sesuai dengan premis awal aku di atas,” ujar dia.

TV Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengaku bersiap bersaing di Pilpres 2019.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-974648810682144181-4112’); });

Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.