Banyumas Raya
– Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg memberikan kesaksian atas skandal penyalahgunaan data sekitar 87 juta pengguna Facebook, pada 10-11 April lalu. Sayangnya, ketika bersaksi di depan wakil rakyat AS, tidak banyak pertanyaan yg dijawab Zuckerberg.
Dalam agenda pertemuan yg berlangsung selama beberapa hari tersebut, sebagian besar pertanyaan dijawab oleh Zuckerberg dengan “tim aku mulai menindaklanjutinya”, yg tentu saja tak mulai memuaskan Kongres AS.
Pada Senin (11/6/2018), tepat setelah beberapa bulan paska meeting dengan Dewan Perwakilan Rakyat AS, akhirnya Zukcerberg menepati janjinya. Capitol Hill merilis respon dari Facebook atas pertanyaan-pertanyaan yg belum terjawab ketika agenda dengar pendapat.
Dalam respon setebal lebih dari 400 halaman, Facebook mengaku seandainya ada lebih dari 2.000 pertanyaan yg diajukan, termasuk sebelum dimulainya rapat.
Pertanyaan masih berkutat soal skandal Cambridge Analytica, target iklan, penjelasan “shadows profile” (profil bayangan) dan masih banyak lagi.
Ada dua pertanyaan yg disoroti Kongres, yg akhirnya dijawab oleh Facebook.
Pesaing Facebook
Bos Facebook pernah ditanya oleh salah sesuatu senator, “siapakah kompetitor Facebook?” Namun Zuckerberg memilih bungkam. Akhirnya, Facebook menyebut dua perusahaan Silicon Valley yg menjadi pesaing jejaring sosial raksasa ini.
Baca juga: Ditanya Siapa Pesaing Facebook, Zuckerberg Tak Bisa Jawab
Snapchat, YouTube, Twitter, Pinterest, Vimeo, Line, Skype, WeChat dan LinkedIn adalah jajaran perusahaan yg diakui menjadi pesaing mereka.
Profil bayangan
Soal shadow profile yg diajukan oleh Senator Mark Udall, Facebook tak membantah seandainya mereka juga mengoleksi data dari orang yg tak memiliki akun Facebook. Singkatnya, shadow profiles adalah keterangan yg disimpan Facebook dari pengguna non-Facebook yg mampu berupa nomor ponsel, alamat e-mail atau nomor telepon rumah.
Facebook pun memeberikan kontak di tautan berikut yg dapat dihubungi oleh mereka yg tak memiliki akun Facebook, tetapi merasa data tentangnya dikoleksi diam-diam.
Menurut penjelasan Facebook, keterangan pengguna non-Facebook diterima dari situs web yg memiliki fitur Facebook seperti tombol “like” atau kolom komentar yg tertanam (embedded) ke Facebook. Namun, Facebook mengaku tak memiliki cara bagi mengidentifikasi yg tak memiliki akun Facebook.
“Kami tak membuat profil dari pengguna non-Facebook. Kami juga tak memakai log situs web dan aplikasi bagi pengguna non-Facebook bagi menampilkan iklan yg ditargetkan pengiklan kami,” tulis Facebook, sebagaimana Tekno rangkum dari Cnet, Rabu (13/6/2018).
Baca juga: Facebook Tetap Tarik Data Pengguna yg Log Out, Begini Cara Mengontrolnya
Pihaknya mengakui seandainya pengguna non-Facebook juga memiliki peluang mendapatkan iklan yg mendorong mereka bagi mendaftar akun Facebook. Facebook memakai teknologi yg mereka sebut “pixel”, di perusahaan yang lain disebut juga web beacon atau web tag.
Teknologi tersebut digunakan buat mengumpulkan keterangan buat para pengiklan tentang apa yg selanjutnya terjadi setelah pengguna meng-klik iklan mereka di Facebook. Namun, Facebook berdalih seandainya perusahaannya bukanlah satu-satunya yg mempraktikan cara ini, termasuk Google.
“Ini adalah fitur standar di internet, sebagian besar situs web dan aplikasi berbagi keterangan yg sama berbagai pihak ketiga yg berbeda-beda, kapanpun orang-orang mengunjungi situs web atau aplikasi mereka,” dalih Facebook.
Facebook lantas menyontohkan, pada 16 April lalu, tombol “like” muncul di 8,4 juta situs web, tombol “share” ada di 931.000 situs web yg mencakup 275 juta halaman situs web, dan ada 2,2 juta piksel Facebook terpasang di situs-situs web tersebut.
Apakah Facebook melacak alamat IP address?
Pertanyaan yang lain yg tak dijelaskan Zuckerberg dalam ruang meeting adalah “apakah Facebook melacak IP address (internet protokol) saat pengguna log in ke akun Facebook mereka?”. Facebook tak membantah seandainya mereka secara otomatis masuk ke IP address saat pengguna log in ke akun Facebook.
Pengguna mampu mengunduh daftar IP address yg pernah mereka gunakan buat log in Facebook melalui fitur “Download Your Information” di tautan berikut. Selain IP address, Facebook juga membeberkan keterangan apa saja yg mereka kumpulkan dari perangkat pengguna.
Di antaranya adalah atribut perangkat seperti sistem operasi, versi hardware dan software, tingkat baterai, kekuatan sinyal dan ketersediaan ruang penyimpanan.
Baca juga: Awas, Tombol Login with Facebook Jadi Pintu Kebocoran Data
Ada pula operasi perangkat, pengidentifikasian (identifiers), konektivitas perangkat, data dari pengaturan perangkat yg mencakup lokasi saat GPS diaktifkan, kamera dan foto.Facebook juga mengumpulkan keterangan dari jaringan dan koneksi seperti nama provider seluler, ISP, zona waktu, dan juga melacak data cookie.
Dua bulan paska kesaksiannya di Capitol Hill, AS, Facebook bukan tanpa skandal lain. Laporan terakhir menyebut seandainya Facebook membagikan data penggunanya ke 60 vendor perangkat. Facebook juga mengumumkan seandainya bug di platformnya menyebabkan 14 juta data pribadi pengguna tersebar ke publik.
Sumber: http://tekno.kompas.com
BanyumasRaya.com