Banyumas Raya
Pakar keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya memberikan tips kepada masyarakat agar nomor-nomor gaib tukang miscall tidak terjadi. Hal ini berkaca dari masalah Tim IT KPU Pilpres 2019, Harry Sufehmi yg dihubungi oleh nomor-nomor aneh.
- Cara membuat ask me question di Instagram
- Umumkan jajaran manajemen baru, OVO sebut bakal makin agresif
- Indosat sebut berhasil antisipasi lonjakan trafik lebaran
Dihubungi Merdeka.com, Jumat (29/6), Alfons menyampaikan ada dua langkah yg dianjurkan agar terhindar dari nomor-nomor aneh itu.
Menurutnya, langkah pertama dengan memakai call blocker. Ini berfungsi buat memblok nomor-nomor aneh yg masuk ke dalam smartphone kita. Meski begitu, harus dikerjakan dua kali sampai terblok segala nomor.
“Gunakan call blocker, tapi ini harus dikerjakan dua kali sampai terblok seluruh nomor,” terangnya.
Walaupun telah memakai call blocker berkali-kali, pastinya nomornya yg iseng itu mulai melakukannya berulang-ulang dengan nomor yg berbeda-beda.
“Kalau nomornya terus berubah-rubah, alternatif yg mampu dipilih adalah memilih opsi cuma menerima telepon dari kontak yg ada di address book kita. Di luar itu mulai diabaikan,” jelas dia.
Kemudian, kata dia, seandainya bagi VVIP atau pengguna HP yg memang kadang dijadikan incaran bagi di retas, biasanya mereka mendapatkan nomor khusus yg terpisah dari nomor pribadinya.
“Nomor tersebut biasanya tak dipublikasikan dan cuma dipakai buat kepentingan khusus, katanya.
Selain itu, ada dua apps yg mampu dipakai seperti Hiya, Mr Number yg mampu membantu mengidentifikasi dan memblok nomor-nomor spam.
Sebelumnya, pasca-pemilihan Kepala Daerah 2018 serentak di segala daerah di Indonesia, seorang konsultan sistem IT Pilpres 2019 Harry Sufehmi dibombardir panggilan misterius dari nomor luar negeri.
Melalui akun Facebook-nya, Harry Sufehmi mengumumkan dirinya bakal sulit dikontak lantaran mendapatkan ratusan missed call per jam dari nomor-nomor luar negeri.
“Selain itu juga ada hacker yg berusaha menjebol akun Telegram aku via SMS hack. Yup, SMS kami dapat diakses orang lain,” kata Harry dalam akun Facebook-nya.
Parahnya lagi, menurut Harry, modus SMS hack ini dapat digunakan bagi menjebol Facebook, WhatsApp, Telegram, hingga mobile banking.
Kendati begitu, Harry mengaku dapat mengatasi serangan bombardir ratusan missed call itu memakai sebuah aplikasi, yakni Truecaller.
Nomor-nomor Amerika Serikat yg membombardir nomor telepon Harry Sufehmi pun mampu diblokir memakai aplikasi Truecaller. Meski begitu, karena banyaknya missed call yg masuk, baterai smartphone-nya jadi cepat habis.
“Alhasil tidak jarang terpaksa aku disable SIM card dan koneksi internet via WiFi saja,” tulisnya diikuti sejumlah tangkapan layar berisi berbagai nomor yg coba menghubunginya. [ega]
Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com