Banyumas Raya
Menurut sebuah laporan yg diterbitkan baru-baru ini, Apple dikabarkan sudah memotong pemesana kepada pemasok sebesar 20 persen buat suku cadang yg diperlukan dalam pembangunan iPhone terbaru di tahun 2018 ini.
- Apple Developer Academy buktikan anak muda RI bertalenta di bidang teknologi
- Menuju industri 4.0, anak muda digembleng jadi pengembang aplikasi
- Berguru ke markas Apple, Andika ingin bantu Indonesia di bidang teknologi
- Pertama di Asia Tenggara, Apple Developer Academy resmi buka di BSD
- 5 tokoh sukses ini pernah dipecat dari pekerjaannya
- Pusat riset Apple di BSD mulai setara di California
Nikkei Asian Review menyampaikan bahwa sepertinya Apple mulai mengurangi kapasitas peroduksi sebesae 20 persen bagi tiga model baru 2018. Jika tahun dahulu Apple membutuhka 100 juta unit buat iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, maka setidaknya kami mampu dapat melihat bahwa Apple tampaknya cuma menargetkan sekitar 80 juta unit buat tiga iPhone terbaru nanti.
Lantas apakah Apple takut iPhone terbaru 2018 nantinya tak laku?
Belum tentu. Pasalnya ada dua faktor yg mempengaruhi pemotongan target produksi dari iPhone terbaru. Salah satunya adalah kabar bahwa Apple mengalami persoalan dalam mendapatkan sistem pemindaian 3D yg digunakan buat Face ID buat bekerja di panel LCD. OK. ini cukup masuk akal.
Pasalnya, ketiga model iPhone terbaru 2018 nanti diharapkan mampu memiliki sistem pengenalan wajah punya Apple. Namun permasalahannya adalah, dari ketiga model iPhone terbaru itu, cuma sesuatu yg memakai layar LCD, yakni iPhone 9. Sedangkan bagi model iPhone Xs dan iPhone X Plus sama-sama memakai panel OLED.
Haruskah Apple sampai mengurangi target produksi sampai 20 persen? Ataukah benar-benar takut tak laku mengingat teknologi yg tersemat di perangkat ini begitu banyak dan canggih. Sementara itu, harga pun mulai berbanding lurus dengan fitur dan teknologi sebuah perangkat.
Bagaimana pendapat kalian? [ega]
Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com
