Jangan Salah, Rokok Elektrik Tetap Bikin Kecanduan

oleh -182 Dilihat

Banyumas Raya

Sejak muncul, rokok elektrik menjadi magnet buat perokok. Sebagian produsen mengklaim rokok ini lebih aman dan tak menimbulkan kecanduan dibandingkan dari rokok biasa.

BERITA TERKAIT
  • Indonesia disebut tengah alami darurat rokok
  • Harga Vape VGOD, Tesla terminator murah terbaru 2018
  • Pemerintah diminta lebih terbuka soal potensi produk tembakau alternatif
  • Toko liquid di Aceh berbahan tidak sesuai BPOM digerebek
  • Menengok dampak cukai 57 persen buat industri vape
  • Mulai 1 Februari, rokok elektrik dilarang di Singapura

Benarkah demikian? Ternyata, tak ada jaminan rokok elektrik tak berbahaya untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena berbagai cairan kimia yg terkandung di dalamnya belum teruji keamanannya.

“Di Indonesia kalian lihat sekarang ini trennya orang pakai e- cigarette (rokok elektrik) kenapa, sesuatu lebih mahal. Untuk anak muda yg pakai e-cigarette itu lebih keren katanya, karena lebih mahal. Tapi tetap kami katakan produk ini berbahaya untuk kesehatan,” ujar kardiologis, dr. Ade Meidian Ambari.

Senada dengan Ade, Ketua III Harian Yayasan Jantung Indonesia dan Ketua Harian Komnas Pengendalian Tembakau Laksmiati A. Hanafiah mengungkapkan bahwa ada kemungkinan rokok elektrik tetap mengandung nikotin sekalipun banyak klaim yg menyatakan tak ada kimia tersebut di dalamnya.

“Saya kok tak percaya ya bahwa (rokok elektrik) tak mengandung nikotin sama sekali. Nikotin itu justru yg membuat seseorang menjadi kecanduan,” ujar perempuan yg akrab disapa Mia ini.

Mia mengatakan, nikotin sesungguhnya dikategorikan sebagai zat adiktif yg lebih tinggi ketimbang heroin dan kokain.

“Hanya saja karena pemberiannya itu sedikit-sedikit, tak terasa. Tapi tetap dia lebih tinggi kecanduannya daripada heroin dan kokain. Dalam arti kata, berhentinya lebih sulit,” ujar Mia.

Tetap berbahaya buat orang lain

Ade sendiri menyampaikan bahwa asap dari rokok elektrik pun juga membahayakan orang di sekitarnya.

“Walaupun mereka klaim, ‘oh kami gak pakai nikotin, aerosolnya tak pakai nikotin,’ Tapi tetap ada bahan kimia yang lain yg itu berbahaya,” ungkap Ade.

“Ada sesuatu penelitian yg kalau kalian buka, bahwa itu menyebabkan kanker paru itu ada,” tambahnya.

Selain rokok, Ade menyampaikan berbagai produk tembakau seperti shisha, rokok elektrik, vape, hingga cerutu menyebabkan kerusakan pada tubuh, sekalipun tak mulai berdampak secara langsung.

Sumber: : Liputan6.com [ita]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.