Petani Asal Kebumen Tewas Tersambar Petir saat Jemur Padi Begini Kronologinya Semua Halaman

oleh -291 Dilihat
Petani Asal Kebumen Tewas Tersambar Petir saat Jemur Padi, Begini Kronologinya Semua Halaman | merdeka.com

Kebumen – Ajal bisa menimpa seseorang kapan saja dan di mana saja. Bahkan ajal bisa menjemput seseorang dengan sekejap tanpa diduga-duga. Hal inilah yang menimpa seorang petani asal Desa Banjarwinangun, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen bernama Museri (53). Ia tewas tersambar petir saat sedang menjemur padi pada Senin (15/3) sekitar pukul 15:00 WIB.

Pada saat kejadian itu berlangsung, Sabani (56), tetangga korban, menyaksikan peristiwa itu langsung dari jarak 10 meter. Menurut kesaksian Sabani, waktu itu cuaca memang sedang mendung. Awan gelap dan angin berembus kencang. Di saat itulah ia melihat Museri bergegas menutup gabah yang tengah dijemur dengan terpal yang dijadikan alas.

“Saat kejadian, korban tengah menjemur jamur. Kebetulan saat itu cuaca mendung, korban berniat menutup gabah. Namun tiba-tiba petir menyambar,” kata Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (17/3). Berikut selengkapnya:

Kesaksian Sabani

Sebelum kejadian nahas menimpa tetangganya, Sabani melihat kilat cahaya putih yang menyilaukan mata. Kilat itu disusul oleh suara sambaran petir yang terjadi secara tiba-tiba.

Setelah kejadian yang berlangsung cepat itu, Sabani melihat sendiri Museri telah tersungkur ke tanah. Tubuhnya telah hangus tersengat listrik beraliran tinggi. Melihat kondisi tetangganya itu, Sabani pun menjadi panik.

Mencari Pertolongan

Di tengah kepanikan itu, Sabani mencari pertolongan. Ia pertama kali melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Banjarwinangun dan selanjutnya ke Polsek Petanahan.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, Polsek Petanahan menguatkan keterangan saksi yang mengatakan bahwa korban tewas tersambar petir. Hal senada juga dinyatakan tim medis puskesmas setempat setelah melihat luka bakar serius di sekujur tubuh korban.

Pelajaran Buat Warga

Kini, jenazah Museri telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai adat istiadat setempat. Peristiwa inipun menjadi pelajaran bagi warga agar mewaspadai kondisi mendung yang disertai suara gemuruh.

“Jika tidak memungkinkan, mending menunggu cuaca aman. Saat hujan, sawah atau tanah lapang merupakan tempat yang cukup berbahaya untuk dikunjungi, petir bisa datang kapan saja,” kata Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas Polres, Iptu Tugiman seperti dikutip dari Liputan6.com.

(mdk/shr)

No More Posts Available.

No more pages to load.