Sholat 2 Rekaan Setelah Subuh atau Shalat Isyraq (Syuruq), Doa, Niat & Keutamaan Melaksanakannya

oleh -153 Dilihat
Tata Cara Sholat Isyraq (Syuruq), Doa Dan Niat Melaksanakannya

Berikut panduan lengkap tata cara Sholat 2 Rekaan Setelah Subuh atau Shalat Isyraq (Syuruq) beserta doa dan niat dan tata cara melaksanakan Sholat Sunnah ini berpahala Haji dan Umroh ini.

Shalat Isyraq (Syuruq) merupakan Sholat Sunnah yang dikerjakan sekitar 20 menit setelah terbitnya matahari (Menurut Mazhab Syafi’i) dan 40->45 menit setelah matahari terbit (Menurut Mazhab Hanafi).

Arti kata Isyraq dan Syuruq

Sebenarnya Isyraq dan Syuruq merupakan dua hal berbeda, ini adalah arti dari masing-masing istilah itu:

  • Syuruq berarti akhir waktu Subuh.
  • Isyraq merupakan awal waktu Sholat Dhuha yang dimulai sekitar 15 hingga 20 menit setelah matahari terbit / Syuruq.

Dalil mengerjakan Shalat Isyraq / Syuruq

Shalat Isyraq / Israq merupakan Shalat Sunnah yang amat dianjurkan dan sebagai tambahan (Nafilah) ibadah kita selain mendirikan Sholat Fardhu.

Dalil untuk melaksanakan Shalat Isyraq adalah sebagai berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ (رواه الترمذي هذا حديث حسن غريب)

Dari Sahabat Anas bin Malik ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang shalat pagi hari (subuh) secara berjamaah, kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah SWT hingga terbitnya matahari, kemudian ia shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala mengerjakan haji dan umrah. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sempurna, sempurna, sempurna.’ [HR. Tirmidzi no HR. Tirmidzi no. 586, beliau berkata bahwa hadits ini hasan gharib].

Waktu mengerjakan Sholat Isyraq jam berapa?

Berdasarkan al-Hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam adalah sebagai berikut:

صَلاَةُ الْأَوَّابِيْنَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

“Shalat orang-orang yang gemar bertobat adalah ketika anak-anak onta kepanasan dari teriknya matahari.” [HR. Muslim no. 1743].

Shalat Isyraq merupakan Sholat Sunnah yang dikerjakan di awal masuknya waktu Sholat Dhuha, yaitu di saat matahari telah meninggi dan teriknya terasa amat panas, menurut penjelasan hadits diatas.

Sekali lagi saya tekankan bahwa Sholat Syuruq juga disebut sebagai Shalat yang dikerjakan pada awal masuk waktu Sholat Dhuha. Adapun untuk menjawab pertanyaan mengenai waktu mengerjakan Sholat Isyraq jam berapa adalah sebagai berikut.

  • Menurut mazhab Syafi’iyah adalah 20 menit setelah terbitnya matahari.
  • Menurut mazhab Hanafiyah adalah 40 menit setelah terbitnya matahari.

Jumlah Rakaat Sholat Syuruq

Sebagaimana disebutkan al-Hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bahwa, sholat syuruq dikerjakan sebanyak dua rakaat. [HR. Tirmidzi, no. 586].

Adapun tata cara pengerjaannya masih sama dengan sholat sunnah lain dan perbedaannya hanya terletak pada bacaan niatnya,

Misalnya, Waktu matahari terbit di DKI Jakarta biasanya berkisar di antara pukul 05.30 WIB hingga pukul 06.00 WIB seperti dijelaskan dalam situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Artinya, sholat syuruq bisa dikerjakan pada di kisaran pukul 6 hingga setengah 7 pagi.

Sholat syuruq bisa dikerjakan hingga menjelang matahari terbit atau waktu masuknya sholat Dzuhur.

Niat Sholat Syuruq

Niat Syuruq adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الإشراق رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat melaksanakan Shalat Sunnah Isyraq sebanyak dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

 

Doa setelah Sholat Syuruq / Isyraq

Doa I

اَللَّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسِ مَا سِوَاهَا أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma’mur, aku meminta kepadaMu agar Engkau memberiku cahaya, yang dengannya aku dapat mencari petunjukMu, dan dengannya aku menunjukkan tentangMu. Dan yang terus-menerus mengiringiku dalam kehidupanku dan setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemuliaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangi ku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Dan berikanlah rahmat ta’dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul. Dan segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua Orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal”.

Atau baca doa ke-2.

Doa II

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

“ALLAHUMMAGHFIRLI WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM.”

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” [HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619].

Doa III

Atau bisa pula membaca doa Shalat Dhuha, dikarenakan Shalat Isyraq adalah Shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu oleh karenanya sah membaca doa ini setelah usai melaksanakan Shalat Isyraq. Adapun doanya adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM”  (Dibaca sebanyak 100X).” [Hr. Bukhari, kitab Adab Al Mufrad no. 619].

Demikianlah keseluruhan panduan lengkap tata cara Sholat Isyraq / Syuruq untuk anda amalkan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sahbihi Wa Sallam. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi kawan semua.

Sholat Syuruq dan Sholat Dhuha

Ada sejumlah ulama yang menyamakan sholat syuruq dengan sholat dhuha. Ada pula yang justru membedakan kedua sholat sunnah tersebut.

Seperti Imam Al-Hakim dalam kitab Mustadrak dan Tafsir Imam Ath-Thabary yang berpendapat, sholat syuruq sama dengan sholat dhuha. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam kitab Liqa Al-Bab Al Maftuh juga berpendapat demikian.

“Sholat isyraq (syuruq) adalah sholat dhuha. Jika ditunaikan segera sejak matahari terbit dan meninggi seukuran tombak, maka dia disebut sholat isyraq. Jika dilakukan pada akhir waktu atau pertengahan waktu, maka dia dinamakan sholat dhuha. Akan tetapi, secara keseluruhan dia adalah sholat dhuha.” katanya diterjemahkan David Muhammad dalam buku Shalat-shalat Tathawwu’.

Di sisi lain, Imam Al Ghazali berpendapat, sholat syuruq berbeda dengan sholat dhuha karena memiliki waktu yang berbeda meski berdekatan. Menurutnya waktu sholat syuruq adalah sejak matahari terbit, yaitu sejak terlewatnya waktu yang dilarang untuk sholat.

No More Posts Available.

No more pages to load.