Penjelasan Ahli Soal Rekaman Aneh ‘Yanny Dan Laurel’

oleh -134 Dilihat

Banyumas Raya

Rekaman aneh ‘Yanny’ atau ‘Laurel’ sempat menjadi viral dan menghebohkan warganet. Karena membingungkan, warganet memberi jawaban yg berbeda-benda dari rekaman yg sama.

BERITA TERKAIT
  • Terkait bom gereja di Surabaya, Giring Nidji sebut teroris itu biadab
  • Bom Gereja di Surabaya disebut pengalihan isu, Giring Nidji: Nggak milik hati!
  • PDIP sebut teriakan ‘ganti presiden’ di acara KPU Jambi pelanggaran serius

Kalau berbeda, tak perlu sampai berdebat atau berlama-lama ribut karena ini bukan pemilihan presiden. Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah.

Dilansir dari Buzzfeed pada Rabu (16/5/2018), rekaman yg membingungkan warganet itu serupa dengan foto viral gaun biru-hitam dan putih-emas yg terjadi dua waktu lalu.

Menurut para ahli, rekaman tersebut berkualitas rendah. Ini menyebabkan otak mengisi celah antara bunyi yg mampu terdengar, seperti halnya pada warna gaun yg disebabkan oleh foto berkualitas rendah.

CEO production company Radian Producoes menyampaikan bahwa itu adalah contoh Efek McGurk. Keadaan saat Anda mendengar satu yg berbeda dari suara sebenarnya akibat stimulus visual.

“Jadi ini sebenarnya rekaman dengan kualitas yg sangat buruk. Otak dipengaruhi oleh apa yg Anda baca pertama, sebelum benar-benar mendengarnya. Apa yg membuat orang bingung itu bukan Yanny atau Laurel. Itu lebih dari sekadar soal YAREL,” ujarnya.

Perangkat juga berpengaruh

Di sisi lain, perangkat yg digunakan juga memiliki efek tersendiri.

“Speaker atau headphone yg berbeda memilii respon frekuensiyang berbeda secara drastis. Misalnya, speaker laptop memiliki frekuensi rendah yg terbatas. Ini menyebabkan salah sesuatu nama menjadi lebih ditekankan kepada pendengar,” jelas kepala ilmuwan di Dolby Laboratories, Poppy Crum.

Alasan perdebatan ini adalah karena otak seseorang terisi dengan sesuatu hal, sementara di sisi yang lain juga terisi suara yg lainnya. Ambiguitas itu menghasilkan suara yg berbeda, bahkan berubah setelah didengarkan dua kali.

“Alasan ilusi diferensial seperti gaun dan rekaman ini menarik karena memamerkan bagaimana otak melakukan ini, merupakan menggabungkan keterangan yg masuk dengan asumsi,” kata profesor psikologi di New York University, Pascal Wallisch.

Masih penasaran? Atau mungkin Anda ingin mencobanya lagi?

What do you hear?! Yanny or Laurel pic.twitter.com/jvHhCbMc8I

Cloe Feldman (@CloeCouture) May 15, 2018

Sumber: Liputan6.com [ita]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.