Atasi Masalah Kesehatan Reproduksi

oleh -237 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Keterbatasan akses, kurangnya tenaga ahli, serta kebutuhan mulai biaya yg tinggi yaitu dua permasalahan penting yg dihadapi dalam membangun layanan bagi kesehatan reproduksi.

Upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan pasien, akses pasien, advokasi pemerintah, kualitas pelayanan klinik bayi tabung (In Vitro Fertilization atau IVF) serta laboratorium dengan teknologi terdepan yaitu langkah-langkah panting dalam penanganan gangguan kesuburan di Indonesia.

Dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, jumlah klinik IVF sampai ketika ini masih rendah merupakan 32 klinik yg tersebar di berbagai kota di segala Indonesia. Hadirnya program bayi tabung pintar yg canggih (Sophisticated), Modern, Terjangkau (Affordable), Reproductive, Technology atau SMART IVF diharapkan mampu menjadi salah sesuatu pilihan dan menolong mereka yg membutuhkan.

Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH selaku pelopor SMART-IVF sekaligus Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI), dalam sambutannya pada mengemukakan, berdasarkan laporan lA-IVF tahun 2017, dari sejumlah 9122 siklus bayi tabung yg dikerjakan pada tahun 2017 di Indonesia, terdapat 2467 siklus yg menghasilkan kehamilan.

“Persentasi kehamilan yg terbesar terdapat pada usia kurang dari 35 tahun, merupakan sebesar 17.46 persen, disusul dengan kehamilan pada usia 35-37 tahun (6.01 persen , usia 38-40 tahun (3.49 persen), 41-42 tahun (1.16 persen), dan yg paling rendah pada usia lebih dari 42 tahun (1 persen),” ujar Budi Wiweko, Jakarta, Selasa, (18/12/2018).

Masih menurutnya, program Bayi tabung pintar atau SMART IVF memiliki dua keunggulan yg diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti: SDM dengan kompetensi tinggi, tersedianya teknologi dan metode IVF terdepan, adanya laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi serta jaringan kerja (network) yg luas.

Pada era kedokteran presisi (precision medicine), SMART-IVF terus melakukan aktualisasi metode dan teknologi dalam penanganan infertilitas, dengan menjadikan berbagai hasil penelitian dalam melakukan pelayanan.

Pada kesempatan yg sama dr. Fachry Achmad, MPH selaku Direktur PT Ingin Anak mengatakan, program bayi tabung menjadi salah sesuatu pilihan untuk pasutri yg mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan.

“Sayangnya biaya program untuk sebagian pasutri kurang terjangkau. SMART-IVF berangkat dari penemuan serangkaian prosedur pelayanan bayi tabung yg tak cuma mutakhir, namun cost-efective untuk pasien, serta ditunjang dengan fasilitas yg berteknologi tinggi dan berkualitas,” kata Fachry Achmad. (tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.