Banyumas Raya
Beberapa orang dewasa memilih menjadi vegetarian bagi dua alasan, termasuk diet. Dengan menjadi vegetarian, mereka cuma mengonsumsi makanan dari tanaman.
- Baterai tertelan, kerongkongan bayi terbakar. Duh!
- Jangan panik ketika anak iseng pakai kacamata minus orangtua
- 27 Manfaat air beras bagi kulit, wajah, rambut, dan kesehatan tubuh
Namun, ada kelompok-kelompok usia yg tak disarankan mengikuti cara dan pola makan vegan ini.
“Saya tak menyarankan anak-anak, remaja, dewasa muda, apalagi ibu hamil menjadi vegan,” Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah.
Menurut Hardinsyah ada komponen utama buat tubuh yg tak mampu didapatkan dari sumber pangan nabati. “Salah sesuatu keunggulan protein hewani itu adalah vitamin B12, di protein nabati itu enggak ada B12,” katanya.
Padahal, vitamin B12 memiliki manfaat buat menjaga kesehatan sel-sel saraf, sel-sel darah merah, dan mencegah anemia,
Lalu, seorang vegan pun tidak dapat makan telur. Padahal, sumber pangan dengan kualitas protein paling baik berasal dari telur. Kehadiran protein dalam tubuh amat utama dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Risiko anemia makin tinggi
Tidak menjadi vegan, banyak anak-anak Indonesia yg mengalami anemia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, sekitar 26 persen anak-anak Indonesia anemia.
Jika sedari anak-anak telah tak makan sumber pangan yg tinggi zat besi seperti daging merah, seafood, daging unggas, risiko terkena anemia kemungkinan makin meningkat.
“Boleh makan produksi hewani saja, masih ada sepertiga anak-anak yg anemia. Apalagi kalau telah dari usia anak-anak diajak menjadi vegan, itu tambah berisiko,” kata Hardinsyah.
Anak anemia mampu berdampak buruk jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia. Anemia dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga seseorang sulit konsentrasi, lemas, dan tak produktif.
Sumber: Liputan6.com [ita]
Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com
